Habis, tidurnya harus jam segini di daerah asal, karena menyangkut perbedaan waktu, ya akhirnya menyesuaikan deh. Makanya, kalau misalnya tidur jam 10, di tempat baru yang selisihnya 2 jam lebih cepat baru bisa tertidur tepat tengah malam!
Lalu, kalau harus terhubung ke keluarga atau rekan kerja yang tinggal terpisah zona waktu terlebih lagi berjauhan? Hati-hati. Bisa jadi di waktu malam seseorang dari Amerika menghubungimu yang baru diterima di Indonesia pada besok pagi. Jadi perhitungkan jadwal dengan teliti, ya.
Bingung?Â
Itulah keunikan waktu, bikin jet lag, apalagi kaum introvert. Agak susah kalau harus beradaptasi dengan perbedaan waktu kayak gini. Bikin kacau kalau melihat jadwalnya tidak cermat dan harus mengira-ngira dengan selisihnya!
Seperti gegar budaya, awalnya kacau di awalnya, lama-lama bakal terbiasa. Begitu pula dengan waktu, semua akan teradaptasi pada akhirnya.
Ya, begitulah rangkumanku apa yang kulihat dan kudengar di berbagai media, apa yang kuceritakan dari warganet sebagai kesaksian yang nyata.Â
Mungkin suatu saat nanti, kalau takdir mengizinkanku pergi ke daerah lain atau luar negeri, sehingga bekal perbedaan waktu sudah siap tertancap pada diri, agar tidak terlalu kaget lagi.
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H