Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Semua Pendiri Republik adalah Pahlawan, Mengapa?

20 Maret 2021   23:13 Diperbarui: 21 Maret 2021   19:18 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau iya, Pemerintah harus inisiatif, kreatif atau jemput bola kek, untuk mengangkat tokoh-tokoh pendiri bangsa ini termasuk BPUPKI-PPKI, sebagai bentuk menghargai dan tanda terima kasih atas pengorbanan yang mereka berikan. Persatuan Umat Islam (PUI) dan AM Fatwa waktu masih hidup sudah mengusulkan dan mendorong hal itu.

Walaupun PUI sendiri bilang semua anggota BPUPKI layak diberikan pahlawan, menurutku sih, tergantung kebijakan dari Pemerintah nantinya soal pengangkatan pendiri republik ini secara khusus. 

Dan,  lagi-lagi. Kenapa sih tidak semua para tokoh pendirinya dianugerahkan gelar pahlawan oleh negara?

Pertama, pindah kewarganegaraan. Udah pasti kok. Yang berhak mendapatkan gelar pahlawan adalah WNI, bukan WNA atau tanpa kewarganegaraaan. Makanya AM Fatwa bilang, yang telah pindah kewarganegaraan, tidak perlu diangkat jadi pahawan, yakan? 

Jadi, anggota pendiri republik yang akhir hayatnya jadi WNA seperti Yap Tjwan Bing, dikecualikan dari hal ini.

Kedua, karena memang minim informasi. Memang banyak anggota BPUPKI dan PPKI yang minim informasi tentang siapa mereka dan kiprahnya semasa hidup. Malah, ada anggota yang belum ada informasi sama sekali. 

Kalau melihat di Wikipedia, di bagian bawah ada kotak yang berisi "Anggota BPUPKI", dan kalau dibentangkan, ada banyak anggota-anggota yang berarna merah, alias halaman belum tersedia. Artinya, memang data-data tentang mereka belum ada, kan?

Panitia kecil perumus UUD. Yang berwarna merah itu, belum atau minim data tentangnya. Screenshot dari Wikipedia. 
Panitia kecil perumus UUD. Yang berwarna merah itu, belum atau minim data tentangnya. Screenshot dari Wikipedia. 

Ketiga, memang kiprah mereka yang tidak jelas. Menjadi "alumni" BPUPKI dan PPKI menurutku belum cukup jika tidak didukung dengan sumbangsih terbaik bagi tanah airnya, baik sebelum atau selepas kemerdekaan.

Sebagai contohnya, Samsi Sastrawidagda, salah satu anggota BPUPKI dan menteri keuangan pertama. Sayangnya, kalau dibandingkan dengan AA Maramis yang menggantikan dirinya, memang belum apa-apanya. Lha masa jabatannya singkat banget.

Ya itu sih balik lagi. Apa karena informasi yang kurang seperti yang kusebutkan tadi, atau sudah digali sekuat tenaga tapi tidak ada hal-hal yang membuat seseorang dipertimbangkan untuk menjadi pahlawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun