Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Wahai Remaja, Jangan Ragu untuk Menulis!

6 Juni 2020   17:38 Diperbarui: 6 Juni 2020   19:36 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

Bagi yang menggangap hal itu amat berharga, pasti bakal cepat-cepat untuk menulis lagi, sebelum berganti hari. Lagian, siapa yang bakal menjamin kalau kamu bakal bertemu hari baru, bulan baru, atau tahun baru?

Hanya Tuhan yang menggenggam waktu, dan kamu tidak dapat menguasainya, kecuali sekadar mengaturnya agar setiap langkah di jalur waktu adalah kebaikan.

Karena itulah, wajar dong kalau dibuat hari-hari peringatan oleh negara dan dunia. Ya, buat pengingat, biar bisa mengenang, dan kalau bisa, harus menjadi bagian darinya. Lewat apa? Ya, menulis dong!

Jadi, kalau bertemu hari peringatan atau momen langka dan berharga, jangan lupa juga, jadikan prasasti lewat tulisanmu!

Menulis, kesempatan berharga buat terapi diri!

Sumber gambar: www.wearemove.com
Sumber gambar: www.wearemove.com

Pernah gak, di masa remajamu, sering galau dan menangis sampai meningkat jadi histeris? Kalau iya, wajar dong. Udah masanya pencarian jati diri, keadaan psikologisnya masih labil dan masih akan berkembang menuju kestabilan di masa dewasa.

Maka dari itu, kalau kamu diputusin sahabat atau disakiti orang lain, dan kamu harus merasakan kedukaan dalam hati, untuk apa bingung? Ayolah, bergeraklah dirimu ke buku catatan atau laptop, lalu tumpahkan perasaanmu melalui goresan kata, sepuas-puasnya!

Atau, kalau mau lebih elegan lagi, cobalah ubah wujud galaumu lewat rangkaian kalimat yang lebih bermanfaat. Misalnya perasaanmu yang membuat hatimu teriris, menjadi artikel yang penuh dengan tips. Bisa juga disamarkan jadi cerpen maupun puisi.

Lagi pula, sudah ada buktinya kan, kalau menulis itu menyembuhkan? Walaupun tak ada teman curhat atau psikolog sekalipun, harusnya gak jadi masalah karena menulis itu nggak membuat dirimu kecewa. Selalu terbitkan kelegaan setelah mengeluarkan perasaan seluruhnya.

Masih berpikir ulang lagi gegara menulis itu sulit? Lupakan saja, langsung tuliskan aja perasaanmu, bukan apa yang dipikirkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun