Ahhh, rencana mudik ke kampung halaman tahun ini rupanya hanya mimpi. GAGAL TOTAL.
Habisnya, pandemi COVID-19 membuat segalanya jadi gak serapi dahulu. Dan, semua apa yang kita lalui tinggallah kenangan untuk sementara waktu.
Oh ya, soal itu, mumpung di malam tabiran menuju Lebaran. Gak bisa kemana-mana, ya sudah, diriku buka kotak kenangannya. Lagian, bernostalgia di saat kayak gini, memang lebih indah ya.
Tepatnya, dua tahun yang lalu alias 2018. Selain tahunnya Asian Games di mana saya berhasil mewujudkan impianku, di tahun itu juga diriku merasakan libur lebaran paling berkesan. MUDIK KELILING JAWA!
Soalnya sih, ini gak setiap tahun kami lakoni. Bisa dikatakan, langka banget. Karena, faktor biaya dan kesempatan itulah yang membuat kami bisa berbahagia di sana.
Okelah, sebagai penghiburanku, mari kita mulai!
14-15 Juni 2018
Pertama-tama, kami ke Cirebon dulu, ya. Kampung halaman Papa. Berangkat jam 6 pagi, menyebrang laut menuju Pulau Jawa, dan sesampainya di Pelabuhan Merak, langsung masuk tol dan sampai ke sana tepat saat adzan Maghrib berkumandang di sana.
Kok bisa? Karena kami pertama kali melewati Tol Cipali dari Tol Cikampek, dan itu bisa memotong waktunya menjadi lebih cepat. Coba kalau kami lewat jalur Pantura, dari rumah sampai ke sana bisa memakan waktu 18 jam!
Nah, pada hari H lebaran, Â kami menunaikan Shalat Id di masjid terdekat dengan jalan kaki. Setelah itu, barulah saling bermaaf-maafan dengan keluarga, dan bersilaturahmi dengan warga sekitar.