Jika hari-hari yang kita lewati tanpa berbelanja, apa jadinya? Lapar, 'kan?
Dulu, di situasi yang masih adem-ayem aja, mau beraktivitas rasanya tak jadi masalah. Bagi kebanyakan orang, keluar rumah itu rasanya lebih asyik ya.
Selain bekerja dan bersekolah, berbelanja kebutuhan sehari-hari ke pasar sembari jalan-jalan rasanya menyenangkan. Â Ya kayak sambil menyelam minum air, gitu.
Beda kalau sekarang, di dunia luar (rumah) ternyata lebih berbahaya. Ya apalagi, kalau bukan gara-gara si pelaku yang bikin ulah seisi dunia lewat penyakit COVID-19, virus SARS-CoV-2?
Hmmm, kalau begitu, kita gak bisa bebas keluyuran demi dapat barang belanjaan, berarti?
Yah, walaupun sekadar ke warung, bukan berarti bisa mondar-mandir sesuka hati. Ingat kata Pemerintahnya, diam di rumah itu lebih baik, bukan?
Tapi, toh #dirumahaja kadang-kadang bikin bosan juga, stres jadinya. Pelesiran ke luar, gak boleh. Alhasil, alternatifnya ya masak menu baru, bikin kue, atau nyoba buat minuman yang kekinian.
Tapi, kalaupun ke luar walau hanya belanja ke warung, mau gak mau ya harus pakai masker. Kan Pemerintahnya sudah bilang begitu, ikut Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Itupun kalau habis digunakan (maksimal 4 jam), langsung direndam pakai air sabun, terus dicuci. Jadi kotoran dan kuman, termasuk virus, langsung hancur seketika.
Nah, kalau ngelihat aturan keluar rumah kayak gini, mending merencanakan belanja buat menu hari ini (dan berikutnya), terus camilan juga. Bikin kue dan minuman buat menepis kejenuhan juga boleh, asalkan dalam satu paket belanja saat itu juga.
Jangan sampai kalau kurang satu, dikit-dikit keluar, pake masker (lagi). Ahhh, betapa ribetnya!
Maka, memikirkan masak apa, dan buat daftar barang yang harus dibelanjakan, itu penting banget. Apalagi kalau buat orang-orang yang daya ingatnya di bawah rata-rata.
Kalau sebelum pandemi virus corona sudah dibiasakan membuat daftar barang yang akan dibelanjakan di toko, warung, pasar maupun supermarket, (ya, seperti saya lah), baguslah! Pertahankan!
Kalau yang belum pernah melakukannya, bagaimana caranya?
- Ambil kertas, usahakan manfaatkan struk belanjaan. Kan sekalian buat menyelamatkan lingkungan, ya gak?
- Kemudian,  catatlah  datfar barang yang ingin kalian belanjakan. Mau buat menu sehari-hari kek, buat camilan, dan sebagainya, pokoknya HARUS direncanakan dan dituliskan dalam berbelanja di hari itu juga!
- Nah, bagi yang hapal harga barang kebutuhan sehari-hari, menyisipkan di sebelah daftar belanjaan yang kalian catat itu lebih baik lagi. Apalagi kalau bikin kue, menu atau kudapan yang terkadang memerlukan banyak bahan.
Ya, tentu saja biar bisa bermain perhitungan antara harga dan biaya yang ada, supaya jumlah anggaran masih ada sisa untuk hal lainnya, dan gak kembali ke angka nol!
- Kalau sudah selesai belanja, coret atau beri tanda pada daftar barang belanjaan kalau sudah ketemu dan dibeli, ya!
Oh ya, daftar belanjaan mau panjang, pendek, ya tergantung budget alias uang di tangan. Kalau "anak sultan" sih gak masalah. Tapi, bagi yang berpenghasilan pas-pasan, justru itu, yang jadi tantangan!
Jadi, gak usah memaksakan diri bergerilya terlalu jauh dan lama ke pusat perbelanjaan antara satu dengan yang lain kalau barang yang diincar tak ada, atau berani beli barang dengan berutang saat biaya sedang tipis-tipisnya.
Memang sih, berutang itu boleh, tapi lebih baik hindari biar keluar gak sering. Cukup sekali saja pergi belanja, biar aman dari serangan COVID-19, yakan?
Dan, tetaplah menjaga diri sendiri di masa pandemi, demi kebaikan di Bumi Pertiwi.
Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H