Terlebih lagi bidang studi yang harus mempelajari banyak hal kayak kedokteran, waah ilmunya banyak sekali sampai-sampai bisa membutuhkan banyak buku dan jurnal. Belum lagi tantangan lainnya, harus memahami dalam bahasa asing juga.
Dan tentunya, persyaratan yang sama juga harus kalian patuhi jika kalian kuliah di perguruan tinggi terbuka, ya bermodalkan buku-buku modul dan e-learning gitu.
Dan, itu hanya bisa tercapai kalau kalian belajar secara mandiri, atas inisiatif sendiri. Dan, di masa musim penyebaran penyakit Covid-19, adalah saat yang tepat.
Ya, biar bisa melatih, dan berlatih belajar sendiri dengan motivasi dari diri sendiri atau dari orangtuanya. Lama-kelamaan, jadi terbiasa belajar mandiri, iyaa kan?
***
Tapi, semua ini, kalau dibarengi dengan kesadaran diri akan manfaat belajar, lengkaplah sudah. Bahkan, seharusnya, ini jadi motivasi paling utama.
Kalian tahu, manfaat belajar "di rumah rasa sekolah", apalagi di tengah pandemi sekarang ini? Dapat ilmu, yang bakal berguna di masa depan, kan?
Rugi, kalau hari-hari kalian dilewatkan tanpa belajar. Bahkan, otak di kepala kalian akan merasa tidak lagi berkembang dan tak ada gunanya. Padahal, bukankah belajar bisa menciptakan rangsangan-rangsangan di neuron di pikiran kita, supaya kita bertambah cerdas?
Nah, justru inilah saatnya buat merenungkan apa yang kalian lakoni sebagai pelajar, dan kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan dirinya walau #dirumahaja. Gak terbatas hanya pelajaran sekolah, lho.
Bisa juga dengan buku-buku dan ilmu pengetahuan lain yang masih relevan, dan juga berbagai informasi yang mengenalkan kita akan jurusan dan karier di masa depan yang bermacam-macam. Terlebih lagi kalian---para siswa SMA, yang selangkah lagi buat menentukan jalannya, bukan?
Nanti kalau wabah corona selesai dan bertemu kesempatan serupa (seperti di awal artikel), semangat belajar di rumah tetap dipertahankan, ya!