Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Harbolnas, Obral Buku dan Minat Beli Masyarakat

12 Desember 2017   21:17 Diperbarui: 13 Desember 2017   08:32 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Central de Cursos

Ohhh, hari ini Harbolnas ya?

Iya.

Barang apa yang bakal kamu beli hari ini?

***

Yeaay, akhirnya Desember sampai juga di hadapan kita. Dan seperti biasa, di tanggal dua belas bulan dua belas, ada hari di mana para penggemar belanja online mulai berpesta. Ya, apalagi kalau bukan Hari Belanja Online Nasional atau yang biasa disingkat Harbolnas. Dan pada hari itu juga, para pedagang daring dan marketplace serta situs e-commerce, baik di situs web, aplikasi, dan media sosial, juga memberikan diskon dan ongkos kirim yang cukup fantasis!

Oh ya, sepertinya saya juga mulai tersihir akan gelombang Harbolnas yang menggema. Dan, hal itu telah menggerakkanku untuk ikutan untuk menjadi bagian dari pembelinya. Ya, walaupun untuk pertama kalinya. Kala itu, sebelum hari itu datang (tepatnya H-1 dari Harbolnas), ada iklan di TV yang menayangkan salah satu marketplace ternama,  yang akan menawarkan program menarik, yaitu NEGO yang diadakan bulan sebelumnya, plus digabung dengan layanan yang bikin para pembelanja berbunga-bunga: GRATIS (SEBAGIAN) ONGKOS KIRIM!

Ah, nggak sabar diriku mau belanja lagi.

Seperti biasa, pada dini hari, saya buka aplikasinya, lalu saya pilih buku yang sebelumnya sudah saya incar. Ya, siapa tahu buku ini akan jadi referensi dan inspirasi menulis nantinya. Tapi, berhubung sisa saldo di akunku tinggal 39 ribu lebih, makanya saya cari buku yang harga semurah mungkin, lalu saya nego dan dapat gratis ongkir dari perusahaan kurir langgananku. Alhamdulillah, akhirnya barang idaman berhasil kudapatkan!

Hmmm, selama waktunya masih ada, aku akan kembali lagi, dan berburu buku dengan harga yang lebih merakyat!

***

Nah, pada hakikatnya, sebenarnya Harbolnas 'kan "sesuatu" yang umum; semua barang bisa (jadi) kena potongan harga. Bahkan, mau beli barang apa pun, bisa mendapatkan "layanan" yang sama.

Karena tawaran-tawaran seperti itulah, yang menyebabkan orang berbondong-bondong membeli barang impian sesuka hati, dengan harga yang semurah mungkin. Dan, untuk menyalurkan kebutuhan tersebut, ya di mana lagi, kalau bukan di situs-situs belanja daring?

Makanya, para marketplace di Indonesia banyak yang menawarkan harga-harga spesial Harbolnas untuk merebut hati para pembeli agar bisa berbelanja murah meriah. Di situs mana saja. Ada yang khusus menjual barang tertentu, ada juga satu situs yang merupakan campuran dari barang-barang yang beragam.

Termasuk, situs-situs belanja khusus buku, ya?

Yup, tepat sekali!

Di hari Harbolnas ini, memang situs-situs belanja khusus buku tak kalah kasih potongan yang cukup menggiurkan! Ada yang memberi diskon 50%, ada juga yang sampai 70%! Ya, seperti itulah yang saya lihat, ketika saya membuka beberapa situs belanja buku, yang tak mau ketinggalan dalam menyelenggarakan Harbolnas.

Tapi, di salah satu situs belanja buku, adanya Obral Buku, bukan Harbolnas!

Maklumlah, akhir tahun. Apa pun itu, tujuannya sama; biar masyarakat bisa mendapatkan buku dengan harga terjangkau. Ya, bagaimana tidak, siapa yang tak terpesona melihat buku yang dihargai murah dan digemari rakyat banyak? Hayoo ngacuuuung!

Hampir semua orang, pastinya menginginkan harga buku yang terjangkau. Karena, jika harga buku yang dijual ternyata selangit, ini yang menyebabkan banyak orang malas membeli buku. Buktinya, bisa kalian lihat pada bazar buku---lebih-lebih sering diadakan pada di akhir tahun---dimana lebih banyak orang yang datang untuk membeli buku murah dibanding toko buku biasa. Ya, itu tadi, karena faktor harga itulah yang menyebabkan  mereka bisa membeli buku yang banyak, dengan harga yang semurah-murahnya.

Begitu pula jika ada pihak yang mengadakan obral buku murah atau memberi potongan harga pada buku pada Harbolnas. Itu sama saja dengan "mengundang" banyak pembeli untuk belanja buku dengan harga yang serendah mungkin. Plus-nya lagi, itu bisa membantu bagi pembeli, terutama yang berada di luar Jawa untuk mendapatkan buku berkualitas, tapi harganya masih bisa terjangkau pembelinya (tapi siap-siap ongkos kirimnya, lho!).

Jadi, para pembeli yang mengidam-idamkan buku bacaan favorit, tak perlu jauh-jauh datang ke lokasi, bukan?

Lalu, efek positifnya apa? Tentu saja, bisa meningkatkan minat masyarakat untuk membeli buku! Terlebih lagi, (pengalaman) belanja buku saat Harbolnas seperti yang telah saya ceritakan, itu merupakan hal yang langka. Ya, bagaimana tidak, merujuk dari sini, dari jumlah masyarakat menengah yang mencapai 140 juta dari 250 juta rakyat Indonesia, nilai terbesarnya "dibelanjakan" untuk membeli pakaian dan alas kaki!

Belum lagi dengan data dari IKAPI (yang saya "kutip" dari sumber yang sama), yang menyebutkan rata-rata orang Indonesia hanya membeli dua (judul) buku per tahun. Kalah banyak dengan orang luar negeri yang bisa membeli puluhan judul buku. Sedikit banget, ya?

Nah, kalian tahu tidak apa penyebabnya? Walaupun minat baca masyarakat meningkat, mereka masih saja ogah membeli buku (fisik) yang menurutnya cukup mahal. Menurutnya, "daripada uang dihabiskan untuk buku, mending baca artikel-artikel online, 'kan lebih praktis!"

Dan, hal itulah yang menyebabkan penjualan buku menurun. Malah, toko buku ternama saja, sekarang malah menjual alat-alat tulis dan perlengkapan sekolah di samping buku, karena jualan buku memang tak terlalu menjanjikan. Kalau begitu, bagaimana nasib literasi negeri ini ke depannya?

Makanya, salut jika ada marketplace dan situs-situs jualan buku yang bisa ikut serta dalam Harbolnas, beri diskon, nego dan ongkos kirim, sekaligus obral buku dalam rangka cuci gudang. Karena, akhir tahun adalah kesempatan emas untuk bisa menghabiskan stok lama dengan menjualnya dengan harga rendah kepada pembeli. Ya, sebelas-dua belas lah dengan suasana Black Friday di luar sana.

Sehingga, diharapkan, daya dan minat beli masyarakat akan buku bisa meningkat, serta tingkat literasi di negeri tercinta ini bisa lebih baik. Terus, para penjualnya bisa meraih keuntungan! Pokoknya, pembeli dan penjualnya, bisa mencapai simbiosis mutualisme, bukan?

Tapi, situs belanja buku-buku impor kasih diskon juga di Harbolnas! Jangan hanya nunggu pas Big Bad Wolf aja!

Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun