Nah, karena KIR ini adalah wadah pembentukan calon peneliti atau ilmuwan muda, maka diharapkan ada yang meneruskan kiprahnya jadi peneliti yang melakukan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan, untuk kemajuan bangsa (hmmm, kalau ada). Pasalnya, peneliti di Indonesia memang masih sedikit, dan fasilitas pun menurutku masih kurang mendukung. Pantesan, banyak peneliti Indonesia yang lebih banyak berkarya di luar negeri...
Tapi, kalau takdir berkata untuk berkarya di bidang lain, jangan sedih kok. Keterampilan berpikir yang didapat dari KIR ternyata bisa berguna juga. Misalnya di bidang kreatif seperti menulis ini. Kemampuan berpikir kreatif dan kritis, ternyata bisa berguna juga untuk menuangkan gagasan dan memecahkan persoalan yang dihadapinya!
Dan, alhamdulillah, saya suka membuat ide kreatif saat menulis di sini, dan semua ini berkat berpikir kreatif yang terlatih selama mengikuti eskul KIR. Coba kalau saya enggak ikutan, ratusan artikel berkualitas tidak akan terlahir!
Ooo... apa yang kujalani selama ikutan ekskul ini, ternyata enggak sia-sia dalam hidupku!
Nah, dik, masih ragu ikutan KIR? Yuk gabung, dijamin kalian enggak bakal rugi!
Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H