Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Hidup Harus Berpikir "Lebih dari Sekadar Teman"

30 Juli 2017   07:33 Diperbarui: 7 Agustus 2017   19:39 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Okelah, kalau begitu, berdasarkan pengalaman dan referensi, saya bagi kedekatan dengan teman itu menjadi empat tingkatan. Ups, untuk bagian pertama, saya bahas dua tingkatan dulu yaaa!

  • Kenalan

Pernah nggak, kalian berkenalan dengan seseorang, terus kemudian berlalu begitu saja? Saya sih pernah, tepatnya saat tengah berada di perpustakaan kota. Diriku berkenalan dengan seorang mahasiswi keguruan, yang mungkin sedang ada tugas. Tapi, setelah itu, kami tak pernah berkomunikasi, sampai saat ini.

Jadi, hubungan antara dua orang hanya sebatas kenalan, JIKA hanya bertemu sekali, setelah itu tidak pernah lagi, bahkan untuk yang kedua kalinya saja sudah tak mungkin terjadi. Atau, setelah saling mengenal, tidak memberi kontak untuk saling berkomunikasi. Jadinya, mungkin kebanyakan dari kita yang hanya kenalan, cuma tahu nama (kalau teringat), atau bisa jadi malah lupa sama sekali.

  • Teman

Setelah kalian bertemu mereka untuk kali kedua, ketiga kali, dan seterusnya, kalau udah nyaman diajak bergaul atau bermain, barulah jadi teman. Oh ya, teman yang kalian dapatkan, bisa bermacam-macam, ya tergantung dimana kalian bersekolah, maupun bekerja. Kadangkala, mereka akan meminta teman yang dianggap "berkompeten" untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, misalnya saja membantu pendaftaran kuliah. Waah, kalau sudah begini, betapa bahagianyaaa!

Bahkan, untuk urusan obrolan lebih dalam lagi, mereka akan saling bertukar kontak. Mereka yakin, kalau misalnya ada sesuatu, misalnya kalau ada tugas tinggal dihubungi aja. Beres.

Akan tetapi, hubungan pertemanan tentunya ada batas waktu. Mustahil jika kita bertahan dengan teman yang itu-itu saja, karena suatu saat nanti, mereka akan memilih jalan masing-masing, dan ketika mereka naik ke jenjang berikutnya, mereka akan kembali bertemu teman baru.

Satu hal lagi, hubungan pertemanan, ada yang lebih dekat (yang akan dibahas selanjutnya), ada yang tidak. Kalau hubungannya tak terlalu dekat meskipun sudah dekat, ya anggaplah saja sebagai teman biasa!

Dua tingkatan pertama, sudah. Habis itu, saya akan bahas dua tingkatan selanjutnya, yuk!

Kali ini, hubungannya tentu lebih dalam lagi. Walaupun  kita sudah punya teman, bukan berarti sudah puas, ya. Masih belum cukup!

Seperti yang sudah saya bahas dari awal, saya pernah menginginkan, dan harus berpikir, hubungan yang lebih dari sekadar teman. Dan, saya akhirnya berhasil mewujudkannya, meskipun baru pada salah satunya. Ya sudah, saya jelaskan dua tingkatan tertinggi, ya!

  • Persahabatan

Berbeda dengan hubungan pertemanan, persahabatan memiliki hubungan yang jauh lebih mendalam. Biasanya nih, sahabat adalah beberapa teman pilihan yang tentu selaras dengan kepribadian dan prinsip seseorang. Karena kesamaan itulah, hubungan antarteman, akan jauh lebih dekat, dan lebih dekat lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun