Lalu, jika hal-hal kecil dalam dunia kepenulisan seperti menulis kartu ucapan aja tidak bisa, lalu bagaimana dengan menulis hal-hal yang serius seperti menulis artikel dan buku? Duuuhh....
***
Karena itulah, menyampaikan sesuatu di hari raya lewat tulisan perlu dilatih, apalagi kalau sudah menuliskan ucapan hari besar yang meliputi rangkaian kalimat yang cukup panjang, ya sepanjang setengah artikel. Jika ucapan hari raya yang dibacakan penerima merupakan hasil rangkaian kata dari si penulisnya sendiri, maka yang membacanya akan terasa lebih berkesan, bukan?
Mengapa? Sudah barang tentu gaya penulis yang satu dengan yang lain, berbeda-beda. Cara berpikir penulis dalam merangkai kata saja sudah tidak sama,apalagi hasil tulisannya. Makanya, tak layak jika seseorang mengklaim hasil karya orang lain sebagai hasil ciptaannya.
Jadi, kembalilah! Cobalah kalian berpikir dahulu ketika menuliskan pesan hari raya, di media apa pun. Bukankah semua manusia seperti kita dikaruniai akal untuk berpikir, dan merenung? Gunakanlah, dan jangan disia-siakan, agar kita menjadi pribadi yang bersyukur padaNya.
Setelah itu, sampaikanlah hasil berpikir dan renungan kalian, dalam bentuk pesan-pesan yang baik, dan tentu saja bernilai positif. Lebih baik jika disampaikan lewat hati yang terdalam. Terus, bubuhkan ucapan selamat hari raya. Maka jadilah pesan hari raya yang berkesan!
Lain kali, tahun depan, yang suka copy-paste pesan hari raya, jangan diulangi lagi, ya!
Demikianlah, semoga bisa dipahami. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H