Tahun baru, pimpinan baru, slogan baru, logo baru, fitur baru, daaaan.... tampilan baru! Yeeaay.... semuanya serba baru!
Memang kalau tahun 2017 ini sudah memasuki bulan keenam. Walaupun demikian, sejak masuk bulan pertama saja, Kompasiana sudah melakukan pembaruan secara bertahap, menanggalkan warisan dari pemimpin lama, apapun wujudnya.
Dimulai dari pergantian pemimpin baru, visi dan misi baru, slogan baru, logo baru, serta.... yang paling anyar nih, tampilan baru! Bahkan, bekas maskot Kompasiana, si Kriko, terpaksa harus berpisah sama kita semua yang bernaung di sini.
Ya sudahlah, walaupun kadang tidak semua bisa menerima, termasuk saya yang masih betah di versi lama, mau tak mau, perubahan itu pasti, dan tak bisa terelakan lagi. Semua ini, demi kebaikan kita semua, demi menyesuaikan diri dalam dunia yang serba modern, dan juga kekinian.
Oh ya, perubahan tampilan tersebut, tak hanya terjadi pada versi dekstop. Di versi mobile, juga. Bersyukur kalau perubahan pada dua versi ini dijalankan bareng-bareng. Pasalnya, waktu migrasi tampilan dua tahun lalu, saya lebih sering melihat tampilan Kompasiana, mengikuti tampilan pada situs dekstopnya, bukan pada versi mobile tersendiri, sebelum diluncurkan versi mobile-nya pada bulan September 2015 yang lalu.
Makanya, saya lebih tertarik untuk membedah Kompasiana baru versi mobile. Ya, bagaimana tidak, bukankah 70% warganet Indonesia mengakses Kompasiana lewat ponsel? Sungguh merupakan fakta yang tak bisa dibantah, karena kepraktisan mereka dalam mendapatkan informasi.
Alhamdulillah, berbekal HP Androidku yang bisa di-screenshot dan terkadang, mengambilnya dari Firefox (beruntung, versi baru tersedia fasilitas screenshot yang menyesuaikan dengan perangkatnya), saya terlebih dahulu untuk mengamati dunia Kompasiana baru versi moblie, kemudian mengambil gambarnya. Setelah itu, saya berpikir untuk segera mengulasnya berserta kekurangan yang ditemukan, dan membandingkan dengan versi lama. Dan, jadilah artikel ini, dan saya sendiri bertindak sebagai pemandunya! Hehe :DÂ
Okelah, saya akan menjelaskannya, dan inilah tampilannya:
BERANDAÂ
Dan, di atas header Kompasiana mobile old version, terdapat tombol Pencarian, Tulis Artikel, Obrolan, Login (jika sudah masuk akan muncul Profil) dan tombol garis tiga. Sedangkan pada versi baru, hanya terdapat tombol Pencarian, Login dan tombol garis tiga. Tombol yang terakhir saya sebutkan, jika ditekan, akan muncul tampilan seperti ini:
Nah, kedua tombol nulis, baik versi lama dan baru, jika ditekan, akan muncul tampilan seperti pada gambar ini. Sayangnya, waktu saya mencobanya, karena baru, maka fungsi dashboard untuk menulis kurang sempurna, bahkan fitur untuk menulis masih "ngikut" ke bawah!
FYI, untuk tombol Pencarian pada versi Kompasiana lama dan baru, kalian tinggal ketik kata-kata yang diinginkan, lalu setelah itu, akan muncul tampilan seperti ini:
LAMAN BACA
Nah, kalau membuka artikel di K mobile, baik versi lama maupun baru, di bagian atas, pasti akan dijumpai profil penulis. Akan tetapi, di versi baru, keterangan profil akan dijelaskan lebih lengkapnya lagi, seperti pada gambar di bawah ini:
Kemudian, artikel dan bagian-bagiannya termasuk nilai dan komentar. Bila pada versi barunya hampir sama dengan versi dekstop, pada versi lama, laman artikel K tampil berbeda sesuai dengan tampilan mobilenya. Tak ada Floating Box seperti pada versi desktop, bahkan tombol sosial media akan diletakkan sebelum Disclaimer (lihat gambar kedua!).
Padahal, ini sangat penting, untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan pembaca untuk membaca isi artikel. Apalagi, pada artikel yang pernah saya baca, para warganet pada umumnya hanya bisa bertahan untuk membaca artikel selama 7 menit. Belum lagi kebiasaan mereka untuk meloncat sana-sini dalam membaca berbagai artikel. Duuuh!
PROFIL
Oke, sampailah pada laman Profil Penulis. Pada K mobile versi lama dan baru, tampilannya akan berbeda. Hal ini bisa dilihat pada gambar ini:
Secara umum, tampilan rubrik pada versi K mobile lama dan baru hampir sama dengan di beranda, kecuali pada rubrik Kotak Suara. Bahkan pada rubrik Fiksiana, harusnya tampilannya nggak seperti ini, karena artikelnya berbeda dengan non-fiksi pada umumnya. Ya semoga saja pada versi K baru, diupayakan buat laman Fiksiana tersendiri.
Hmmm, akhirnya saya puas membedah K mobile versi lama dan baru. Mohon maaf jika ada kekurangannya, ya Kompasianer! Semoga, dengan artikel ini, K mobile versi baru bisa diperbaiki, agar kita semakin betah untuk menjelajah!Â
Dan, selamat Hari Media Sosial, dan selamat menantikan berbuka puasa bagi yang menjalankannya! ^_^
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!
NB: Terkadang, biar memudahkan, saya menggunakan Opera mini dalam dua mode penghematan; ekstrim dan mati. Harap maklum kalau tampilannya beda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H