Apalagi kalau membuat Vlog, sang Vlogger harus menyampaikan sesuatu dengan baik, dalam waktu yang terbatas. Sepertinya sistem saraf si ekstrovert yang cenderung untuk berpikir cepat, sangat mendukung hal itu. Jadi, bagi si innies, pemikiran yang cenderung lambat dan mendalam, lebih cocok kalau ditumpahkan gagasannya—lagi-lagi lewat tulisan.
Ya, itulah kedua alasan yang bisa "menghalangi" si introvert dalam membuat Vlog. Hal ini dikarenakan, si innies lebih cenderung menyukai berkomunikasi dalam bentuk tertulis. Coba kalau seandainya si introvert tidak ada di dunia ini, tak akan muncul seorang ilmuwan, dan orang yang bisa mendokumentasikan hasil pemikirannya lewat tangan-tangan penulis. Dan pada akhirnya, kemajuan ilmu pengetahuan dan hasil aplikasinya, tidak akan dirasakan oleh kita pada saat ini!
Nah, karena blog adalah wujud literasi di era modern, yuk, kita manfaatkan blog yang kita punya untuk menulis,dan juga membaca hasil karyanya. Dan, kita berharap, terjangan teknologi informasi tak menggoyahkan blog untuk terus bereksistensi, sehingga kami—para innies—juga kita semua yang suka menulis, bisa mendapatkan ruang di dunia maya, untuk terus berkarya!
Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!
*Referensi, dari berbagai sumber