Hmmm, si A itu, apa-apa dia ngerjain sendiri. Tapi, lama-lama dia pasti bosan dan butuh bantuan dariku!
Siapa di antara kalian yang sanggup hidup sendirian sepanjang hidup? Pasti akal sehat akan segera menjawab, "halaah, itu tidak mungkin, ini mustahil!"Â Ya, memang faktanya berkata begitu. Sebagai makhluk sosial, pastinya kita hidup di muka bumi ini, tidak terlepas dari orang lain 'kan? Dari waktu kita lahir sudah diasuh oleh orang tua dengan penuh kasih sayang, sampai dewasa pun, hubungan kita dengan orang lain dalam berbagai aktivitas, pastinya akan terjadi, tidak bisa tidak. Mau menghindar juga? Jangan harap kita bisa mendapatkan sesuatu!
Akan tetapi, bagi kaum introvert, suasana ramai yang tercipta di dunia ini sering kali menimbulkan masalah. Pasalnya, sistem yang berada di dalam tubuh mereka cenderung untuk menyimpan energi mental mereka. Jadi, jika energi tersebut digunakan untuk melakukan aktivitas mereka, pastinya akan terkuras habis dan perlu diisi ulang kembali. Nah, dalam urusan charge energi mereka pasti butuh ruangan yang sepi dan tenang, bukan?
Memang, si innies suka akan kesendirian. Tapi ya lama-lama dia bakalan bosan juga dan statusnya sebagai makhluk penyendiri akan gagal diraih. Seperti yang saya jelaskan di awal, kita adalah makhluk sosial, ditambah lagi, tak ada satu pun dari diri kita yang introvert dan ekstrovert murni; pasti ada kecenderungan di salah satunya. Dengan demikian, dia juga butuh berteman. iya 'kan?
Hmmm, saya jadi sadar setelah saya merenung dan menemukan arti kehadiran teman bagi si introvert. Saya yakin, keberadaan teman bagi kehidupanku, sangatlah berguna. Merujuk buku The Introvert Advantage, ditambah referensi dan pengalaman pribadi, saya akan menjelaskan satu per satu, ya!
Kehadiran Teman, Menciptakan Dunia Lebih Bersahabat
Saya yakin, keriuhan di dunia ini menjadi milik kaum ekstrovert. Habisnya, temperamen tersebut telah menghiasi diri mereka sebanyak 3/4 dari populasi dunia secara keseluruhan. Sebagai temperamen yang cenderung ke arah sosial, tentunya mereka akan mewarnai kehidupan dunia ini dengan interaksi dengan sesamanya. Tak heran jika mereka sudah mengenal orang itu, pasti dianggap sebagai teman mereka.
Akan tetapi, ada satu fakta yang tak terbantahkan; si innies punya teman yang sedikit. Walaupun minim teman, keintiman mereka tak bisa dipandang remeh! Bahkan, jika si innies sudah menemukan teman yang tepat, dia akan bersikap setia kepada temannya, dan terjalin awet untuk selamanya!
Namun, apa salahnya jika si innies ingin bersikap ala si outies; menganggap orang-orang yang mereka kenal sebagai teman? Justru itulah, pertemanannya akan semakin baik. Bahkan, jika terjalin dengan cara yang baik, pasti hubungan di antara mereka akan semakin memuaskan.
Punya Teman, Membuat Kehidupanmu Tidak Membosankan
Begitu pula dengan si innies, sekali-sekali dirinya ingin pergi bersama teman terbaiknya untuk melakukan hal yang sama. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran teman memang menambah bumbu kehidupan si introvert menjadi semakin lezat. Kalau tidak? Dia akan terjebak dalam rutinitas yang sama dan berulang-ulang!
Memiliki Teman, Memberi Dukungan dalam Hidupmu
Apalagi dalam penjelasan ilmiah, jika seseorang mengalami kesepian, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang memicu stres. Dan suasana stres itu bisa berpengaruh ke fisik seseorang untuk memunculkan penyakit! Oh ya, seperti yang saya jelaskan di artikel ini, penyakit yang ditimbulkan oleh kesepian bisa berupa AIDS, jantung, dan bisa berujung pada yang lebih buruk; kematian akibat bunuh diri!
"Jadi, jangan sia-siakan teman-temanmu, ya! Ingat, teman tak bisa disandingkan dengan harta benda, teman, jika dijaga dengan baik, akan berubah menjadi sesuatu yang lebih bermakna bagi perjalanan hidupmu".
Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!