Siapa di antara kalian yang ditakdirkan jadi anak terakhir? Ada yang introvert juga?
Di dalam silsilah keluarga, saya dilahirkan sebagai anak kedua. Karena saya tidak pernah meminta adik ke orang tua--dan tidak mengharapkannya, jadilah saya anak bungsu. Memang, saya waktu kecil memang nakal, namun di sisi lain saya nyaman bermain sendiri--main botol-botolan, ayunan, masak-masakan, dan masih ada lagi. Jarang sekali yang bermain sama teman sebaya, termasuk bersama kakak saya sendiri.
Namun, ketika saya telah melewati sebagian jatah umur saya sewaktu dalam buaian sampai lulus sekolah, ditambah lagi dengan banyak membaca artikel dan buku tentang kepribadian, saya jadi paham akan keadaan saya sendiri. Makanya, pas saya membaca berbagai artikel tentang anak bungsu, kok rasanya ada beberapa sifat yang berbeda dengan keadaanku? Bandingkan dengan beberapa teman sekelasku yang lahirnya paling belakang, yang bisa menebarkan humor dan senyuman yang ceria!
Hei, katanya kamu anak bungsu, kok gitu sifatnya? Gak bisa disamain dengan kebanyakan orang, ya?
Iyaa sih, tapi artikel-artikel tentang sifat anak bungsu 'kan memang sifatnya dialami oleh mayoritas orang, jadi secara umum, ya seperti itu. Tapi, bukan berarti BISA COCOK ke semua orang, 'kan yaa. Ya seperti yang pernah saya baca di media warga ini, ada seorang di antara saudara-saudaranya yang bisa menjalankan tugas dengan rasa tanggung jawab, padahal dia bukan anak pertama 'kan?
OK, kita kembali ke topiknya!
Bagi kebanyakan orang yang pernah melihat sosok anak ragil (baca: bungsu) dalam keluarga, pasti dianggapnya, lucu, menyenangkan, dan mudah bergaul. Ya, semuanya benar. Tapi, sebagaimana yang telah saya jelaskan tadi, tidak semua anak bungsu bisa membawakan lelucon yang membuat orang tertawa. Ada juga yang pembawaannya serius, bahkan cenderung pendiam. Kalian tahu apa sebabnya?
Salah satunya, dua kutub kepribadian manusia--ya apalagi kalau bukan introvert dan ekstrovert. Dua faktor inilah yang bisa mewarnai jati diri kita, tak peduli urutan keberapa kita dilahirkan. Bahkan, saking kuatnya, ada yang bisa "menguatkan" karakter, sekaligus "melemahkan" sifat seseorang itu sendiri!
Jadi, walaupun seseorang itu bertemperamen introvert, bukan berarti si bungsu selalu terpaku dengan kesendirian lho yaaa! Tenang, ada beberapa sifat yang justru akan menguntungkan kalian, sebagai bekal di masa depan. Nah, setelah saya cocokkan antara beragam referensi, juga pengalaman pribadi, inilah keunggulannya:
Ditinggal Keluarga, Siapa Takut! Justru Rumah Berubah Layaknya "Surga"!
Dan, bagaimana kalau kalian yang kembali dari pekerjaan, lalu mendapati rumah sedang kosong ditinggal saudara? Yeaaay! Justru suasana itulah yang dijadikan "surga" oleh kalian--para introvert, untuk beristirahat. Karena, suasana yang tenang, sangat membantu para innies untuk memulihkan diri, sehingga menjadi bersemangat, seperti sediakala!
Menyukai Hal-hal Baru, Bukanlah Sesuatu yang Tabu Bagimu
Sosok yang Kaya Ide, Berwawasan Luas dan Terdepan
Punya buku-buku bekas punya kakak sewaktu sekolah? Bisa dimanfaatkan juga, tuh! Bahkan, kalian bisa mempelajari, kira-kira mata pelajaran apa yang akan muncul saat kalian hendak masuk sekolah pada jenjang berikutnya. Tak jarang, kalian bisa lebih tahu informasi yang didapatkan di suatu pelajaran, sebelum mempelajari pelajaran tersebut di sekolah!
Ya, seperti yang telah aku alami sewaktu membaca buku kakak saya untuk jenjang SMP--padahal saya duduk di bangku SD, salah satunya, ya seperti ini"
"Mengapa Belanda mengadudomba dan menjajah bangsa Indonesia? Karena bangsa Indonesia itu, bangsa yang b*doh!"
Kok tau? Ya, begitulah kenyataannya. Ups, bukan saya bermaksud sombong, sih.
Seseorang yang Berjiwa Kreatif
Nah, karakter kalian, akan semakin diperkuat--sebagai seorang innie-- dengan menyelami pemikiran secara mendalam, plus didukung dengan intuisi dan keheningan. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan kalian bisa menciptakan karya-karya terbaik--di bidang apapun, bahkan tak jarang, bisa dikenang sebagai warisan karya yang mahadahsyat!
Kerendah-hatinya Membuat Tidak Takut akan Kritikan dan Arahan
Tapi, terkadang, kritikan yang ditimpakan kalian bertubi-tubi bisa membuat kalian keras kepala! Beruntung, kalian diciptakan dengan sifat rendah hati, sebagai bagian dari karakter si innies. Jadi, sekeras apapun kritik dan saran yang ditujukan pada kalian, langsung membuat kalian legowo, dan mudah-mudahan, kalian bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Hmmm, di antara kalian semua, manakah yang paling cocok dengan keadaan kalian? Semoga dengan artikel ini, kalian jadi nggak minder dengan sifat introvert-mu, ya!
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!
Referensi: satu, dua, tiga,empat, lima,enam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H