Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pelajaran di Balik Keragaman Potensi Diri Kita

24 Maret 2017   03:05 Diperbarui: 24 Maret 2017   18:00 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.eventbrite.com

Ya, itulah contoh kecil yang saya berikan. Nggak hanya pada lingkup kantor saja, di sebuah negara juga demikian. Intinya, tidak sia-sia bukan, Tuhan menciptakan kita dengan berbagai potensi yang beragam, dan bidang-bidang yang kita sukai?

  • Memahami Akan Kebesaran Tuhan yang Maha Pencipta

Logikanya, jika kita bisa menciptakan sesuatu yang baru, terlebih lagi menjadi sesuatu yang lain dari yang lain, baru disebut kreatif, ‘kan? Begitu juga ketika Tuhan menciptakan alam semesta ini, Dia membuat perbedaan pada setiap makhluk ciptaanNya! Padahal, bukankah Tuhan bisa menciptakan apa yang Dia mau, termasuk membuat segala sesuatu menjadi seragam?

Namun, disitulah letak rahasianya. Tuhan memang Maha Kreatif, kok. Kalau tidak demikian, bagaimana mungkin alam semesta ini tercipta dengan begitu indah? Apalagi, ketika kita diciptakan, Dia membagi potensi tertentu pada seseorang, dan potensi yang lain, diberikan kepada orang yang berbeda. Kesemuanya ini, menggambarkan akan kebesaranNya, yang Tunggal dan tiada duanya!

Jadi, kita tidak perlu khawatir, bahkan iri jika kita melihat kemampuan orang lain yang bagi kebanyakan dari kita, sesuatu yang “wah”. Justru dengan itulah, dengan kelebihan diri, kita bisa menciptakan karya untuk dunia, mengabdikan dirinya, dan menjadi pribadi yang total dalam kehidupan sesuai bidangnya masing-masing!

Demikianlah, semoga bisa menginspirasi. Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun