Sedangkan, orang yang ingin meningkatkan keimanan, tentu akan membaca buku-buku agama, sesuai keyakinan yang dianut, serta paling utama, ya membaca serta memahami isi kitab suci. Dengan cara itulah, wawasan, pengetahuan, dan kebijaksanaan hidup akan bertambah serta merubah kehidupan seseorang. Kalau dalam istilah agama, semoga orang tersebut diberikan petunjuk (hidayah). Dengan demikian, orang tersebut akan berpikir seribu kali untuk melakukan tindak kejahatan, bukan?
Oh ya, membaca buku-buku fiksi yang menjadi kegemaran sebagian besar rakyat kita, memiliki banyak manfaat lho! Sebuah jurnal Science membuktikan bahwa membaca buku fiksi akan mudah membaca pikiran dan perasaan orang lain, karena saat membaca buku tersebut, akan bertemu dengan karakter tokoh yang beragam, serta bisa membaca pikiran dan perasaan yang dialami oleh si tokoh. Artinya, secara tidak langsung, kita akan memiliki sifat empati, iyaa 'kan?
Tapi, kalau misalnya kita tidak terlalu suka baca cerpen atau novel? Baca buku biografi maupun kisah inspiratif, bisa kok! Ketika kita membaca, otak kita tidak bisa membedakan mana yang nyata maupun yang fiktif. Kita bisa mengalami kejadian tersebut seperti yang dialami oleh sang penulis, atau dalam kata lain membayangkan peristiwa yang terdapat dalam buku layaknya sebuah film. Dengan cara seperti ini, kita akan mudah mengingat isi buku, dan akan mengambil pelajaran serta inspirasi, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Niscaya, kita akan "bertumbuh" menjadi seorang manusia yang lebih baik.
Solusi yang Tepat agar Membaca Buku Bisa Efektif
Ya, kalau melihat pemahaman saat membaca buku, patutlah menjadi renungan kita semua. Survei yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS yang dilakukan di tujuh provinsi pada kurun waktu 2012-2015 yang melibatkan lima belas ribu-an anak kelas tiga sekolah dasar, menunjukkan hasil mencengangkan. Walaupun hampir semua siswa bisa lancar membaca buku, namun tingkat pemahaman terhadap bacaan masih dibawah 80%. Duuuh, sungguh hasil yang sangat rendah sekali!
Hal tersebut tidak akan terjadi jika membaca buku benar-benar dimulai dari hati. Maksudnya bagaimana? Ya membaca buku sesuai dengan minat, bakat, dan berkaitan dengan pengalaman yang kita alami. Coba kita pikirkan, jika kita ingin mengetahui materi sesuai mata pelajaran yang disukai, dan menghadapi masalah dalam kehidupan serta mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya, pasti mencari buku yang berkaitan dengan hal itu. Dan ketika membacanya sembari meresapinya, pasti isi bukunya akan nyambung, bukan? Tidak percaya? Silakan kalian coba lakukan sendiri, ingatlah hal-hal yang ingin kalian ketahui dan problem yang dihadapi, kemudian carilah jawabannya di buku, pasti kalian akan tahu.
Oh ya, dengan membaca buku seperti ini, selain untuk mendapat pengetahuan seperti yang saya jelaskan di atas, manfaat lain pun dapat! Misalnya, jika kalian adalah seseorang yang hobi menulis,ilmu yang didapat dari hasil membaca akan dijadikan inspirasi untuk menciptakan sebuah naskah, cerita fiksi, dan sebagai sumber rujukan dalam membuat makalah. Dengan demikian, kita bisa memberikan nilai-nilai yang terbaik untuk banyak orang, bukan?
Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!
Referensi: harianterbit.com, indopos.co.id, netralnews.com, blogdivapress.com. Ilustrasi: http://profi.ru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H