Kedua, pilih game sesuai usianya.
Ya, itu merupakan langkah yang sangat penting, agar anak tidak terpengruh dengan hal-hal buruk yang akan menimpa si anak. Dalam hal ini, tentu orang tua bisa memilih game yang berisi mengenal angka, huruf, nama-nama binatang,  nama-nama benda, dan lain sebagainya untuk usia balita, dan game sejenis olahraga dan yang lebih ‘menantang’ untuk usia dewasa. Jangan sampai salah pilih ya, apalagi dimainkan oleh orang yang berjiwa labil, bisa berbahaya pada kondisi psikologisnya.
Ketiga, tentukan jadwal bermain game.
Senada dengan point pertama, agar tidak menggangu aktivitasnya, tentukan jadwal dan waktu yang tepat untuk bermain game. Untuk anak sekolah dan mahaiswa, bisa dilakukan setelah mengerjakan tugas, belajar, dan bisa dilakukan pada akhir pekan. Untuk pekerja, ada baiknya dilakukan setelah pulang dari kantor. Yang penting, jangan berlebihan porsi durasinya!
Keempat, tahan diri dan bersabar ketika datang godaan main game.
Ketika godaan main game datang disaat kita bersekolah, kuliah, maupun bekerja, sebaiknya tahan dulu dan bersabar, kemudian ingat kembali apa tujuan kita, misalnya, mendapatkan ilmu untuk masa depan, mendapatkan gaji, dan lain sebagainya. Fokus aja apa yang sedang kita jalani. Dengan demikian, pikiran kita teralihkan pada hal yang semestinya.
Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H