Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Selamat Ulang Tahun, Bumi!"

22 April 2016   02:03 Diperbarui: 22 April 2016   02:36 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: fansshare.com"][/caption]

Hari ini, tanggal dua puluh dua
bulan April nan bahagia,
kala musim semi berbunga indah
dan musim gugur tersenyum ramah,
bumi mencurahkan hasratnya,
merayakan harinya!

Dalam berbalut sakit dan luka,
bumi ingin mengharap doa dan asa
ingin kuat mengitari sang surya
dan tubuhnya ingin pulih sediakala

Tepat lembaran hari tlah berganti rupa
bumi pun bahagia berbunga-bunga
mengundang semua makhluk dan jagad raya
merayakan pesta bersamanya

Namun, bumi berlutut dalam kesedihan
bersama luka di hatinya, berkata
“Wahai para makhluk dan alam semesta,
mengapa tak terlihat batang hidung kalian?”

Setelah mentari bergerak meninggi,
bumi terkejut,
ketika para makhluk dan semesta datang
meski sedikit,
mereka telah menghibur hati Bumi
ditengah kanker lingkungan
yang merenggut separuh raganya

Genderang bergema menyambut,
mereka seraya berkata:
“Selamat ulang tahun, bumiku tercinta,
semoga dirimu selalu lestari!”

***

Saat melihat segudang hadiah,
Bumi pun bertanya penasaran,
“Apa kado yang kalian bawa?”

Para makhluk berakal pun menjawab:
“ Jutaan pohon-pohon kokoh dan rindang,
serta bunga-bunga yang menghiasi ragamu!”
“Aku ‘kan menghadiahkan ribuan lubang biopori
untuk aliran air di tubuhmu!”
“ Pembersih untuk menyingkirkan sampah
yang menumpuk di atas permukaanmu!”
“Ku ‘kan membawakan ratusan hewan langka
sebagai kenang-kenangan untukmu!

Semesta raya pun berkidung, mengirim harapan
semoga dalam tahun yang berjalan
Bumi baik-baik saja, memancarkan auranya
agar alam yang menghiasi wajahnya,
tersenyum cerah seperti dulu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun