Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menulis yang "Antimainstream"

12 Juni 2015   07:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu, saya kapok untuk menuliskan di bidang politik dan berusaha untuk menulis sesuai kompetensi saya. Beruntung, dengan kecenderungan saya dalam satu bidang yang memiliki pengetahuan lebih dibanding para Kompasianer lain (karena saya rajin membaca), membuat saya lebih leluasa untuk menekuni bidang tersebut, dan hasilnya saya tuangkan dalam bentuk opini di Kompasiana.

Dari pengalaman saya di atas, setiap orang memiliki minat dan kemampuan yang berbeda dalam menulis. Ada yang minat dan kemampuan pada politik, pendidikan, hiburan, dan teknologi. Ada yang pandai meliput dan menuangkan kejadian ke dalam reportase. Intinya, ketika kita telah menemukan salah satu minat dan kompetensi kita, ambil dan fokuskan saja dalam bidang itu sesuai kemampuan kita, jangan ingin menjadi orang lain dengan bidang yang “wah”. Tetaplah menjadi diri sendiri!

Keempat, ikuti kata hati. Dalam menekuni bidang yang akan dituangkan lewat tulisan, ikutilah kata hati. Bukankah menulis adalah salah satu cara untuk menuangkan isi hatinya? Karena menulis dimulai dari hati yang paling dalam, usahakan pergunakan kata hati tersebut secara optimal untuk menciptakan tulisan yang bagus, dan berpikirlah di luar kotak serta rangkailah kata-kata yang muncul dari hati secara berbeda dalam menulis agar tulisan kita tidak monoton. Alangkah baiknya jika mencari pengalaman yang berbeda untuk dijadikan sumber tulisan karena pengalaman yang berbeda akan menciptakan tulisan yang berbeda pula. Kita lihat, cerpen, novel, komik, bahkan puisi yang bagus dan beraneka ragam tersebut, semuanya telahir dari pengalaman plus kata hati, perasaan, bahkan emosi.

Dan, untuk menciptakan tulisan hasil karya sendiri, apalagi yang bernas, ketika kita menulis, harus ikuti kata hati ketika tergoda untuk berbuat “curang”. Seperti yang saya tulis di artikel ini, dimana saya dibisiki sebuah kalimat dari lubuk hati yang paling dalam, “Tulislah Semampumu”. Ya, berusahalah untuk menuliskan sesuai kemampuan kita. Karena, setelah dipublish nanti, kita tidak akan tahu nasib tulisan akan dibawa ke mana. Kita harap, tulisan yang diunggah nanti bisa bermanfaat bagi orang lain.

Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun