Mohon tunggu...
Galih Dewi Utami
Galih Dewi Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAI Riyadhul Jannah Subang

Hallo Asslamualaikum semuanya, Enjoy for readings my article♥️

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka Belajar bagi Kampus di Daerah Terpencil

18 September 2022   22:11 Diperbarui: 19 September 2022   00:11 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Reformasi Pendidikan di zaman sekarang mengacu pada pendidikan merdeka, sebelum menelaah lebih lanjut apasih reformasi pendidikan itu , dan apa sih  pendidikan merdeka itu ?

Merdeka Belajar! merupakan slogan pendidikan yang saat ini sedang dicanangkan oleh Mendikbud. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 

Hal ini dilakukan agar para siswa dan mahasiswa dapat mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan karya yang paling baik untuk bangsa.  Prinsip merdeka belajar ini diharapkan bisa mempercepat proses reformasi pendidikan di Indonesia yang selama ini dianggap lambat perkembangannya.

Menurut Banathy 1991, dalam buku Menyemai Benih Teknologi Pendidikan Reformasi dikatakan sebagai usaha "doing more of the same". Usaha ini kemudian ditingkatkan dengan "doing more of the same but doing it better", yang merupakan usaha peningkatan efesiensi.  

Jadi reformasi pendidikan adalah upaya perbaikan pada bidang pendidikan. Reformasi pendidikan juga  memiliki dua karakteristik dasar yaitu terprogram dan sistemik. 

Reformsi pendidikan yang terprogram menunjuk pada kurikulum atau program suatu institusi pendidikan. Yang termasuk kedalam reformasi terprogram ini adalah inovasi. Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, metode baru atau sarana baru untuk meningkatkan beberapa aspek dalam proses pendidikan agar terjadi perubahan secara nyata dari sebelumnya dengan maksud-maksud tertentu yang ditetapkan. 

Kampus-kampus yang ada di daerah terpencil akan lebih diuntungkan dalam menerapkan konsep Merdeka Belajar, karenanya mereka akan di anggap bisa lebih mengintegrasikan kearifan lokal. 

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, dalam konsep Merdeka Belajar hkususnya universitas atau kampus yang berada di daerah terpencil lebih bebas dalam menentukan kurikulum atau program studi yang lebih relavan.

"Iya, bisa. Malah akan lebih menguntungkan bagi universitas-universitas yang kecil untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar, karena lebih bisa mengintegrasikan kearifan lokal, dan lebih bebas memilih kurikulum atau prodi yang sesuai atau relavan dengan areanya." ujar Mendikbud

Kemudian Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran bisa dilakukan diluar kampus, seperti exchange jadi tidak harus pembelajaran terjadi di dalam kampus saja. Tetapi ada hal yang menjadi tantangan bagi mahasiswa yang ada di universitas terpencil, seperti pembiayaan teknologi yang menjadi pertimbangan universitas itu sendiri.

"Jika ingin mereka pergi ke tempat lain untuk melakukan pertukaran satu atau dua semester di tempat lain itu juga membutuhkan biaya. Jadi ada berbagai macam hal yang sifatnya akses ke teknologi dan sumber daya finansial yang harus dipastikan dicari solusi bantuannya dalam bentuk apa," ujar Nadiem

Kemudian Nadiem juga mengatakan bahwa menerapkan konsep Belajar Merdeka bisa dilakukan dikampus terpencil asalkan ada akses internet. 

"Asal ada akses ke internet harusnya malah lebih lagi potensi dampaknya terjadi. Konsep 'Merdeka Belajar' itu adalah suatu opsi kemerdekaan. Artinya, punya opsi pembelajaran lewat online,atau di luar kampus, dan melakukan aktivitas kurikulum yang bukan hanya akademis tapi juga praktis. Jadi ini diberikan opsi dan kebebasan bukan dipaksa. Kalau dipaksa bukan merdeka namanya," ungkap Nadiem.

Kerja sama antar perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta juga sangat penting, dalam hal penyediaan telekomunikasi yang mendukung informasi dan teknologi dalam rangka program Merdeka Belajar. Untuk Itu setiap mahasiswa juga  harus memiliki potensi yang sesuai dengan kearifan lokal di daerahnya, agar dapat menjadi sumber daya manusia yang memiliki ilmu dan keterampilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun