Mohon tunggu...
Dewi Unani
Dewi Unani Mohon Tunggu... Guru - Guru Akuntansi di SMKN 1 Sukadana

Saya seorang Guru sekaligus pemilik situs blog ini. Saya mempunyai hobi menonton film, travelling, kuliner, menulis puisi dan kebetulan memiliki media blog sendiri untuk berbagi tulisan saya dengan pengguna internet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riuh

5 September 2024   13:31 Diperbarui: 5 September 2024   13:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemuruh suara ombak menyapu pantai

Diiring kicauan burung-burung di ranting

Saling bersahutan silir berganti

Dan desir angin seraya berbisik

Menyapa dengan lirih

Sesosok manusia duduk

Dengan tatapan panjang

Jauh menembus awang-awang

Tampak tenang, damai

Namun riuh isi kepala

Perang batin dan akal

Kata demi kata terangkai

Menjadikan kalimat panjang

Mendeskripsikan peristiwa lalu

Agar tidak terulang

Ingin sekali pergi

Mencari dan terus berlari

Menjauh dari perdebatan panjang

Agar memahami apa mau diri

Riuh isi kepala terasa penuh

Menutupi tiap-tiap celah

Dalam setiap langkah

Menyusuri perjalanan pulang

Yang penuh dengan rintangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun