Kita hidup di negara yang kaya akan keberagaman budayanya dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah pastilah memiliki kebudayaan mereka sendiri, yang menjadi ikon atau ciri khas dari daerah tersebut. Tak terkecuali dengan daerah Pasuruan yang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Jawa Timur.
Kabupaten Pauruan memiliki tradisi yang sangat unik kegiatan ini menjadi kearifan lokal daerah Pasuruan. Nama tradisi ini adalah "Praonan". Pada awalnya tradisi ini hanya kegiatan biasa daerah sekitar pelabuhan untuk menjamu tamu atau sanak keluarga dari jauh. Tetapi, lambat laut kegiatan ini menjadi tradisi yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Tradisi ini biasanya biasanya diadakan pada hari raya ke-7 atau yang akrab kita sebut dengan "Hari raya ketupat". Tradisi ini sangat menyenangkan karena kita akan diajak untuk berlayar di sekitaran penangkapan ikan di daerah laut Pasuruan. Yang membuat istimewa dari tradisi ini kita akan disuguhkan dengan adanya ikan Hiu Tulul yang berada sekitar 6-7 mil dari pelabuhan pasuruan.
Warga sangat antusias sekali dengan kegiatan ini. Masyarakat dari berbagai daerah di pasuruan selalu memadati kawasan pelabuhan. Dengan menyewa perahu motor yang ada di pelabuhan kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 tiap orang untuk bisa menaiki kapal. tak hanya itu warga rela datang jauh-jauh untuk melihat pemandangan laut yang sangat indah ditemani dengan deburan ombak dan burung-burung beterbangan menjadi kesenangan tersendiri untuk masyarakat.
Kegiatan ini juga menjadi tempat liburan yang sangat tepat untuk keluarga. Karena kegiatan ini bertepatan dengan liburan hari raya. Maka tidak ada salahnya jika menghabiskan waktu dengan keluarga di sini. Karena biaya hanya dikeluarkan untuk orang dewasa dan untuk anak kecil tidak dipungut biaya.
Tidak hanya itu kegiatan ini juga menjadi keuntungan yang sangat besar untuk nelayan yang menyewakan kapalnya untuk berpatisipasi dalam kegiatan ini. Penghasilannya bisa sampai jutaan dalam waktu satu hari. Dengan itu menjadi keberkahan tersendiri bagi mereka di bulan syawal ini. Keberkahan ini juga dirasakan warga sekitar untuk memiliki penghasilan tambahan dengan membuka warung dadakan disekitaran pelabuhan Pasuruan.
Di sisi lain tradisi ini memiliki kekurangan dalam segi keselamatan. Karena keselamatan pada tradisi ini sangat minim tidak ada pelampung keselamatan yang disediakan pada setiap kapal. tetapi, itu tidak menjadi pengahalang semangat warga untuk mengikuti kegiatan yang diadakan setiap tahun ini. Warga sangat menikmati suguhan dihadapannya hingga lupa akan keselamatan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H