Periset dari Universitas Telkom Bandung Dr Dian Indiyati menerangkan, wabah Covid-19 sudah memaksakan beberapa pebisnis kecil untuk pasarkan produk mereka lewat online.Â
Tetapi dengan semua kebatasan karena itu usaha pendayagunaan digitalisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Hingga pemasaran produk usaha micro kecil dan menengah (UMKM) terganggu bahkan juga berhenti, mengakibatkan banyak UMKM gulung tikar.
"Kebatasan SDM aktor UMKM dalam manfaatkan digitalisasi jadi aspek terpenting tidak berjalannya marketing produk, hingga banyak UMKM tidak dapat bertahan. Dalam usaha menemani dan menolong beberapa aktor UMKM supaya bangun dan maju, kami membuat Program SiHuCa (Digitalisasi kompetensi Human Capital)," kata Dian Indiyati selesai publikasi SiHuCa untuk aktor UMKM di Desa Wisata Tinalah Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Jumat (18/11/2022).
Diutarakan, aktivitas itu sebagai salah satunya keluaran Program Penelitian Keilmuan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi Lembaga Pengelola Dana Pengajaran (LPDP) dengan judul Membuat Kompetensi Human Capital Manajemen (HCM) Berbasiskan Digitalisasi untuk Tingkatkan Performa UMKM Memiliki daya Saing Global.
Selainnya Ketua Team Periset, Dr Dian Indiyati tampil pembicara anggota team Dr Nidya Dudija MPsi dan Yudha Febrianta MM.
Dian Indiyati sampaikan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan ke aktor UMKM pada Tujuan Super Prioritas (DSP) Borobudur di bagian food and beverage, mode, craft dan serviss berkaitan human sumber rencana/ HRP, ketenagakerjaan, norma usaha, remunerasi, performa dan daya saing.
"Hasil penelitian memperlihatkan HRP, ketenagakerjaan, norma usaha dan remunerasi yang makin baik akan didapat performa UMKM makin baik. HRP hasilkan nilai yang terendah hingga perlu dipertingkat supaya daya saing UMKM semakin tinggi," katanya.
Anggota Team Dr Nidya Dudija menambah, background team membuat Program SiHuCa, sesudah pihaknya menyaksikan hasil penelitian itu. Maksudnya untuk mempermudah UMKM mengurus SDM khususnya berkaitan analisis keperluan SDM di periode kedepan. Hingga UMKM bisa tingkatkan daya saingnya lewat pengendalian SDM yang berkualitas hingga sanggup hasilkan produk yang bersaing dan keuntungan.
"SiHuCa berisi tingkatan pengelolaan SDM dimulai dari proses rencana SDM, recruitment penyeleksian, pelatihan development yang diperlukan, penilaian performa sampai mekanisme remunerasi untuk UMKM. Program itu kelak bisa dipakai UMKM di semua Indonesia dengan bermacam sektor bisnis," katanya.
Ketua Desa Wisata Tinalah, Galuh menyongsong positif aktivitas itu apa lagi sejauh ini ekonomi kreatif menjadi satu diantara penggerak beberapa kegiatan di Desa Wisata Tinalah yang notabene sebagai salah satunya teritori penyangga DSP Borobudur. Dengan publikasi SiHuCa ada keinginan peningkatan ekonomi inovatif di bagian kulineran dan yang lain.
"Pendayagunaan digitalisasi mempermudah aktor UMKM dalam memantau perubahan usaha dari saat-saat hingga UMKM dapat membuat satu pengembangan taktik yang lebih bagus kembali untuk peningkatan di periode kedepan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh aspek tata kelola yang ada di Desa Wisata Tinalah terkhusus dalam pengembangan ekonomi kreatif UMKM yang ada di Kalurahan Purwoharjo." terang Galuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H