MAAF TUHAN
Seiring berjalanya waktu
Orang sepertiku selalu terjebak dalam badai yang tak pernah berlalu
Berulang kali dijanjikan pelangi yang indah
Yang sebenarnya hanyalah semu
Ingin kuberontak melepas belenggu
Akan tetapi ragaku tak mampu melakukan itu
Sekarang aku sadar
Orang tidak baik ini membutuhkanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!