“Ibu, saya mau mengundang ibu sore nanti kerumah saya untuk acara ade saya, semoga ibu bisa ya.” Hmmm…asyiik makan-makan. Makan mulu yang difikirin teh. “Iya, in shaa Allah bu, datang.”
*****
Sore mengumpulkan kembal awan-awan yang berterbangan di istana langit yang megah, kokoh dan indah. Mengajarkanku betapa kecilnya diri ini dibanding dengan kekuasaan Allah. Kalau ga datang gimana, kalau datang gimana yah, ah dateng ajalah. Bismillah....!
Lho…,ko sepi ya rumah bu Putri. Ada acara apa katanya tadi, acara adenya. Adenya yang mana ya sampe lupa nanya gara-gara mikirin makan mulu nih.
“Assalamu’alikum” sambil ku ketuk pintu.
“Wa’alikum salam “jawab bu Putri dari dalam.
“Silahkan masuk, kami semua sudah menunggu dari tadi.”
Menunggu, semua. Siapa semua ,oh mungkin tamu undangan kali ya he…, he, ruang tamunya kan di depan. Kenapa keruang tengah ya, Masya allah ko ada ustad Farhan swaminya ustadzah Anita murabiku. Ada acara apa ya, oh mungkin mereka yang akan berdoa untuk acara adenya bu Putri. “Assalamu’alikum ukhti.”
“Ustadzah Anita, eh Wa’alaikum salam” sambil senyum ga ngerti tea ning.
“Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah dua-duanya sudah hadir, kita mulai saja. Afwan ukhti kalau sebelumnya ini akan mengagetkan anti. Kami ingin ukhti taaruf dan saya juga sudah menghubungi abah ukhti, tuh ada disini juga. In sya Allah ikhwanya sholeh , beliau adenya bu Putri baru pulang dari Malasya dan baru selesai juga kuliahnya, sudah memiliki usaha sendiri. Baiklah ukhti ini akh Pramudya Muhammad Adip Al Hafiz beliau juga Pengurus ODOJ. Seperti anti bukan?”
Woooow….! masa sih, aku sekecil ini, apakah ini jawaban doa-doaku Robb?, aduh kenapa abah ga bilang-bilang sih kalau mau taaruf kan aku bisa gimana gitu ga kaya gini, dasar abah mah emang gitu. Suka bikin nakanya jantungan aja. Mata dan akalku terbang mengitari angkasa rasa, yang berterbangan diantara ku dan dia yang ada dihadapanku.