Mohon tunggu...
Dewi Sundari
Dewi Sundari Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Kejawen

http://www.dewisundari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Resep Kecantikan Putri Keraton

8 Juni 2017   08:33 Diperbarui: 8 Juni 2017   08:36 5118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau tahu, resep kecantikan putri keraton? Ramuan tradisional inilah yang menjadikan perempuan bangsawan memiliki kecantikan alami. Berparas cantik, harum, berkulit halus dan bersih tanpa kosmetik berlebih.

Catatan Resep Kecantikan Putri Keraton

Setidaknya sudah ratusan tahun masyarakat nusantara menggunakan ramuan alami. Salah satu catatan yang dapat dipelajari adalah dari isi Serat Centhini, yang berisikan ramuan-ramuan jamu dan berangka tahun 1814.

Rempah-rempah dan bahan herbal ternyata sudah sejak jaman dahulu diandalkan sebagai cara untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Bagian yang paling banyak meninggalkan catatan seputar penggunaan ramuan tradisional ini adalah kehidupan keraton. Salah satunya adalah jampi dari Kerajaan Mataram yang memuat sekitar tiga ribu resep jamu, pada sekitar tahun 1700-an.

Jamu rupanya telah membudaya sejak jaman Hindu. Buktinya, Prasasti Madhawapura memuat tentang adanya profesi peracik jamu yang disebut Acaraki. Cara-cara pembuatan jamu pun nampak dalam lukisan dinding Candi Borobudur, Prambanan, Penataran dan Sukuh. Alat yang digunakan untuk mengolah jamu antara lain adalah lumpang, pipisan dan ulesan.

rahasia kecantikan putri keraton, image : asanaspabali.net
rahasia kecantikan putri keraton, image : asanaspabali.net
Untuk perawatan kecantikan pada khususnya, ramuan yang paling banyak dipakai adalah jamu, lulur atau boreh, bedak dingin, tapel dan pilis.

Bila jamu diminum untuk merawat kecantikan dari dalam, maka lulur, boreh dan mangir merawatnya dari luar. Caranya adalah dengan membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk, sekaligus memutihkan dan mencerahkan kulit.

Mangir dibuat dari temu giring dan kunyit yang ditumbuk, dijadikan serupa pasta lalu dioleskan pada kulit dan digosok. Sedangkan lulur umumnya dibuat dari bubuk kopi, alpukat, bengkuang, wortel, teh hijau dan bahan-bahan lain.

Lain lagi dengan boreh, yang banyak ditemukan terbuat dari padi atau gandum. Sementara tapel lebih banyak dipakai oleh para wanita setelah melahirkan. Manfaatnya adalah untuk membantu kulit perut agar kembali kencang, sehat dan segar. Bahannya antara lain temu kunci, daun sirih dan lemon.

Ada juga pilis yang dibuat dari campuran kencur dan daun belimbing wuluh. Ramuan ini dihaluskan dan dicampur air kemudian dioleskan pada dahi. Selain membantu mengobati pusing, pilis juga membantu menghilangkan kerutan pada dahi serta menjernihkan pandangan.

Sedangkan untuk membantu menenangkan kulit, kaum hawa masa lampau menggunakan bedak dingin. Sekaligus untuk melindungi kulit dari efek sinar matahari, serta melindungi wajah juga. Bahan pembuatannya adalah beras, sari bengkuang, umbi rumput, teki, mawar, melati dan pandan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun