Upacara nyatus dilakukan untuk menandai hari keseratus meninggalnya seseorang. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan hal-hal yang bersifat badan wadhag.
Upacara Mendhak Sepisan
Mendhak sepisan dilakukan setahun setelah kematian. Istilah lainnya adalah upacara meling. Asalnya dari kata ‘eling’ yang berarti mengingat. Maksud selamatan mendhak sepisan adalah agar ahli waris mengingat kembali jasa mereka yang telah meninggal dunia. Sekaligus untuk mengingatkan, bahwa suatu saat mereka pun akan meninggal.
Upacara Mendhak Pindho
Dua tahun setelah kematian, giliran upacara mendhak pindho. Selamatan ini dimaksudkan untuk menyempurnakan semua kulit dan darah. Sebab pada tahun kedua jenasah sudah hancur luluh tinggal tersisa tulang belulang saja.
Upacara Nyewu
Selamatan nyewu adalah peringatan hari keseribu meninggalnya seseorang. Menurut kepercayaan tradisional, setelah seribu hari maka roh tidak akan kembali kepada keluarganya lagi.
Upacara Kol
Kol (atau kol kolan) adalah selamatan untuk memperingati hari kematian seseorang. Dilaksanakannya pada hari dan bulan yang sama ketika si mendiang meninggal. Kol pertama dilakukan setahun setelah upacara nyewu.
Nyadran
Nyadran artinya berkunjung ke makam kerabat yang telah meninggal. Umumnya dilakukan pada bulan ruwah atau menjelang bulan ramadhan bagi mereka yang beragama Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H