Mohon tunggu...
Dewi sulistyana
Dewi sulistyana Mohon Tunggu... Lainnya - Masih pemula

love your self

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sukses dengan Affiliate di Masa Pandemi

2 November 2021   20:30 Diperbarui: 2 November 2021   20:58 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

     3. Buat video yang kekinian Dimasa saat ini dapat banyak sekali video yang estetik yang sedang di gemari oleh generas milenial, jika promosi yang dilakukan dengan video yang estetik bahkan cinematic maka akan memikat para penonton milenial dan akan melakukan pembelian dengan link yang kita berikan.

     4. Perhatikan SEO Konten review yang menarik akan lebih baik lagi ketika didukung SEO yang optimal. Temukan keyword yang banyak dicari terkait produk yang akan Anda promosikan melalui riset keyword. Kemudian buat konten review sesuai kaidah SEO. Dengan begitu review Anda bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian dan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk diklik dan dibaca. 

      5. Pahami target audience Pahami apa yang di butuhkan penonton konten yang anda hadirkan, yang sekiranya dibutuhkan dan pasti di beli oleh penonton tersebut, berikan akses untuk bertanya kepada anda dikarenakan dengan adanya akses bertanya tersebut dapat mendatangkan ide baru untuk konten anda yang bahan sebelumnya tidak terfikirkan. 

      6. Focus pada niche tertentu Anda memang bisa mengikuti banyak program afiliasi dalam waktu bersamaan, tapi bukan berarti Anda bisa asal mendaftar program afiliasi. Pilihlah produk yang sesuai dengan niche/tema blog Anda. Misalnya, Anda mengelola blog dengan niche teknologi maka sebaiknya produk-produk yang Anda promosikan adalah produk teknologi. Jika blog Anda nichenya adalah fashion, sebaiknya Anda mendaftar program afiliasi dari perusahaan fashion juga. 

     7. Berikan call to action Tujuan utama Anda dari mendaftar program affiliate marketing adalah agar orang-orang menggunakan kode referral Anda. Hanya dengan kode referral tersebut perusahaan penyedia afiliasi bisa mengidentifikasi kalau orang-orang membeli produknya melalui Anda. 

       Untuk memberi perintah kepada pengunjung untuk memakai kode referral Anda, Anda membutuhkan CTA atau Call to Action. Call to Action adalah petunjuk atau perintah kepada pengunjung untuk melakukan suatu tindakan, dalam hal ini adalah menggunakan kode referral Anda. CTA dapat berupa gambar atau teks. 

Hal yang harus dihindari dalam menjalankan bisnis affiliate 

Meski mudah, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menjalankan sistem bisnis ini. Berikut adalah 8 kesalahan umum dalam affiliate marketing yang harus dihindari.

       1. Terlalu Hard Selling Para pemula biasanya sangat berambisi untuk bisa melakukan penjualan pertama kali, hasilnya? Cara mereka dalam menawarkan produk menjadi terlalu frontal dan konten yang mereka buat justru terkesan memaksa calon konsumen. Padahal, konten seharusnya dapat memberikan edukasi ataupun alasan mengapa audiens harus membeli produk tersebut melalui link affiliate Anda. 

      2. Terlalu Banyak Mengikuti Program Affiliate Memang tidak ada aturan baku mengenai berapa jumlah program affiliate yang boleh diikuti. Namun, mengikuti terlalu banyak program justru bisa memecah konsentrasi Anda, sehingga tidak ada satupun program affiliate yang sukses Anda jalankan. Jadi, sebaiknya fokus pada satu program yang saat ini sedang Anda jalankan. 

      3. Salah Memilih Program Afiliasi Banyak orang yang akhirnya merasa salah memilih program affiliate yang sedang dijalankan. Alasannya mungkin beragam, namun yang paling sering ditemui adalah mereka bergabung hanya karena iming-iming yang besar. Padahal yang Anda butuhkan adalah ketertarikan terhadap program dan produk yang ditawarkan, dan bukan imbalan. Menjalankan program affiliate tanpa didasari rasa ketertarikan hanya akan membuat Anda merasa terbebani saat menjalankannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun