Mohon tunggu...
Dewi Sulam Safina Ariyanti
Dewi Sulam Safina Ariyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

SAYA DEWI SULAM SAFINA ANAKPERTAMA DARI 3 BERSAUDARA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Kognitif Piaget

8 Oktober 2023   22:36 Diperbarui: 8 Oktober 2023   22:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

e. equilibrasi 

     equilibrasi merupakan sebuah mekanisme yang menjelaskan tentang bagaimana anak-anak berpindah dari satu tahap pemikiran ke tahap yang lainnya. pergeseran ini terjadi karena anak tersebut mengalami konflik kognitif dalam hal mencoba untuk memahami dunia. 

dengan adanya kemampuan yang sudah dijelaskan diatas tersebut balita atau anak-anak akan mngeksplorasi lingkunganya dan menjadikan sebuah dasar pengetahuan yang berkaitan dunia yang akan dia dapat nantinya. 

B. tahap-tahap plagetian 

     adapun beberapa tahapan dalam perkembangan kognitif antara lain, yaitu :

1. tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun) 

     di dalam tahapan ini, bayi akan menyusun sebuah pemahaman dunia dengan cara mengoordinasikan melalui pengalaman indra (sensor) mereka dengan menggunakan gerakan otot (motor). Piaget percaya bahwa pencapaian kognitif yang penting di usia bayi adalah object permanence, yang berarti bahwa pemahaman objek dan kejadian terus eksis bahkan ketika objek dan kejadian itu tidak dapat dilihat, didengar atau disentuh. Pencapaian kedua adalah realisasi bertahap, bahwa ada perbedaan atau batas antara diri dan lingkungan sekitar. Menjelang akhir periode sensorimotor, anak bisa membedakan antara dirinya dan dunia sekitarnya dan menyadari bahwa objek tetap ada dari waktu ke waktu. 

2. tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun)

      pada tahap ini merupakan sebuah tahap pemikiran yang lebih simbiolis, akan tetapi sama sekali tidak melibatkan pemikiran operasional. tahap ini lebih dominan pada sifat egosentris dan intuitis. di dalam tahap ini terdapat dua sebat antara lain yaitu tahap fungsi simbiolis dan tahap pemikiran intuitif. 

3. tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun)

     Pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi.  Kemampuan untuk mengklasifikasikan sesuatu sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Operasi konkret adalah tindakan mental yang bisa dibalikkan yang berkaitan dengan objek konkret nyata. Operasi konkret membuat anak bisa mengoordinasikan beberapa karakteristik, jadi bukan hanya fokus pada satu kualitas objek. Pemikiran operasional konkret dapat secara bersamaan memahami bahwa setiap batang harus lebih panjang ketimbang batang sebelumnya atau batang sesudahnya harus lebih pendek dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun