Pada tanggal 17 September 2016 lalu, Euro Management membuat sharing tentang bagaimana Peran Orang Tua Dalam Membentuk Anak Menjadi Cerdas dan Berkarakter Menuju Indonesia 2030. Materi ini disampaikan oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd yang merupakan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untukUNESCO, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta, dan Founder Arief Rachman Associate.
Kenapa begitu? Karena pada dasarnya, pola asuh seperti itu bahkan membuat anak takut (jika orang tua otoriter), tidak berkembang  (jika orang tua melindungi) atau bahkan menjadi brutal (jika terlalu membebaskan. Pola asuh yang baik menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd adalah yang mengajarkan suri tauladan yakni orang tua bersikap mengarahkan, membimbing dan memberikan prinsip sehingga anak menjadi hormat kepada orang tua, senang berdiskusi dan sebagainya.Orang tua juga harus mengetahui bahwa potensi kecerdasan anak antara lain: spiritual, perasaan, dan akal, sosial dan jasmani. Dimana semua itu bisa dibangun melalui disiplin, martabat, struktur peraturan yang baik.
Adapun Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd menekankan bahwa keterampilan akademik dan personal untuk sukses adalah moral, aktualisasi diri, semangat motivasi, target prestasi, dan sebagainya. Begitupun watak yang penting untuk dikembangkan adalah bertaqwa, fleksibel, terbuka dan lain sebagainya.
Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd menambahkan bahwa pentingnya orang tua untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk anak. Yang membuat anak nyaman berkomunikasi, memperhatikan minat anak dan sebagainya. Semoga kita menjadi orang tua yang baik :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H