Mohon tunggu...
Dewi Septi S
Dewi Septi S Mohon Tunggu... Akuntan - 22 Jumadil Akhir 1422H

Jangan jadi sampah yang siap dibakar, jadilah perhiasan yang selalu ditakar. ~Rifan Mahulauw

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika Itu Bikin Menderita, Katanya

31 Januari 2020   18:30 Diperbarui: 31 Januari 2020   18:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernah nggak sih diantara kalian ada yang berfikir "Buat apa belajar matematika?" "Buat apa belajar aljabar, toh nggak akan terpakai dalam kehidupan sehari-hari."
Hmm, rasanya semua orang pernah punya pikiran yang sama, ya. Terutama saat masih sekolah dulu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa matematika telah menjadi pelajaran paling menakutkan bagi hampir sebagian orang. Penelitian yang dilakukan oleh Survei Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa kemampuan pelajar Indonesia untuk mempelajari matematika masih sangat rendah, Indonesia berada pada urutan ke-62 dari 70 negara. Miris memang.

Sebagian besar orang telah menanamkan pemikiran "Matematika itu sulit" pada dirinya sendiri. Hal ini tentu akan menjadikannya semakin sulit mempelajari ilmu ini karena sejatinya pemikiran seseorang akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya. Selain itu, faktor guru yang mengajar dianggap mempunyai peran penting dalam menumbuhkan kecintaan seseorang terhadap matematika. Banyak guru yang hanya sekedar memberikan hafalan rumus terhadap murid-muridnya tanpa memberikan pemahaman lebih tentang betapa menariknya dunia matematika. Beberapa hanya sebatas menggugurkan kewajibannya untuk mengajar, tak peduli muridnya paham atau tidak.

Padahal banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari bidang keilmuan ini. Bukan melulu soal angka, tetapi soal logika berfikir kritis. Beneran deh, matematika itu menyenangkan kalau dipelajari. Disaat kita menemukan soal sulit dan kita berhasil menemukan jawabannya sendiri, hormon endorfin yang ada ditubuh kita bisa meningkat ribuan kali lipat, lho. Ilmu matematika juga menjadi dasar dalam mempelajari ilmu lain, seperti fisika, kimia, ekonomi, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan minat seseorang terhadap matematika. Selain memunculkan motivasi dari dirinya sendiri, peran guru dan orang tua dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Saya berharap minat orang Indonesia (khususnya saya sendiri) mempelajari matematika semakin hari semakin meningkat sehingga dapat pula meningkatkan kemampuan dalam mempelajari bidang keilmuan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun