Si keras kepala ini memang susah diatur. Bukan tanpa sebab, semua itu karena ia membentengi dirinya dari hal-hal yang dapat merugikan jiwa dan raganya. Tentu, semuanya penuh pertentangan. Tapi apapun itu ia percaya, selagi jalan yang ia pilih baik, maka akan tercipta juga hasil yang baik.
Ia mengingat setiap detail apa yang pernah dilewati. Mulai dari sakit dan bahagia. Wajah-wajah yang pernah hadir mengulurkan jemarinya. Melalui doa, ia mengucapkan beribu terima kasih dan sebanyak mungkin kalimat baik ia ucap bagi mereka semua, dengan alunan nada memohon kepada Sang Penciptanya.
---Ta---
11/06/24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H