Salah satu contoh nyata dari program Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang dievaluasi dalam hal tujuan dan fungsi adalah Program Paket C, yaitu program pendidikan kesetaraan setara SMA di Indonesia. Program ini ditujukan untuk masyarakat yang tidak memiliki kesempatan mengikuti pendidikan formal di jenjang SMA atau sederajat. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada peserta didik yang putus sekolah, sehingga mereka bisa mendapatkan ijazah setara dengan SMA dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan mereka untuk masuk ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan.
1. Evaluasi dari Segi Tujuan Program
a. Tujuan Utama
   - Memberikan akses pendidikan setara SMA bagi masyarakat yang putus sekolah.
   - Membantu peserta didik mendapatkan ijazah setara SMA untuk digunakan dalam melamar pekerjaan atau melanjutkan  pendidikan.
   - Meningkatkan keterampilan hidup (life skills) bagi peserta didik agar siap menghadapi tantangan dunia kerja atau wirausaha.
b. Evaluasi Tujuan
Program Paket C telah berhasil memberikan akses pendidikan kepada mereka yang terputus dari pendidikan formal, terutama bagi pekerja muda dan orang dewasa yang memerlukan ijazah SMA untuk meningkatkan prospek pekerjaan mereka. Banyak peserta yang lulus dari program ini berhasil mendapatkan ijazah dan melanjutkan ke perguruan tinggi atau masuk ke dunia kerja.
Namun, evaluasi menunjukkan bahwa meskipun tujuan pemberian akses pendidikan tercapai, banyak peserta yang merasa bahwa program ini terlalu berfokus pada akademik, kurang memberikan keterampilan hidup (life skills) yang diperlukan untuk dunia kerja. Beberapa peserta melaporkan kesulitan menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan di program ini dalam kehidupan nyata, terutama dalam hal keterampilan non-akademik, seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, atau keterampilan wirausaha.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tujuan program untuk menyediakan akses pendidikan tercapai, tujuan peningkatan keterampilan hidup belum sepenuhnya maksimal.
2. Evaluasi dari Segi Fungsi Program
Fungsi dari evaluasi program PLS seperti Paket C mencakup beberapa aspek, yaitu fungsi diagnostik, pengembangan, akuntabilitas, penyusunan kebijakan, dan kontrol kualitas.
a. Fungsi Diagnostik
Evaluasi ini berfungsi untuk mengidentifikasi masalah yang muncul dalam pelaksanaan program. Misalnya, berdasarkan evaluasi, terungkap bahwa salah satu masalah yang muncul adalah kurangnya fleksibilitas waktu belajar bagi peserta yang sudah bekerja. Banyak peserta yang bekerja merasa kesulitan mengikuti jadwal belajar karena berbenturan dengan pekerjaan mereka. Selain itu, ada juga kesenjangan dalam kualitas pengajaran yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan bagi tutor Paket C.
b. Fungsi Pengembangan
Berdasarkan evaluasi tersebut, program ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan komponen keterampilan hidup dan pelatihan yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Hasil evaluasi menyarankan agar kurikulum tidak hanya berfokus pada materi akademik, tetapi juga memberikan pelatihan tentang keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Selain itu, peningkatan kompetensi tutor juga menjadi rekomendasi penting dari evaluasi ini.
c. Fungsi Akuntabilitas
Evaluasi ini penting untuk mempertanggungjawabkan hasil program kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi non-profit, dan donor. Dalam hal ini, evaluasi menunjukkan bahwa meskipun banyak peserta yang lulus dan mendapatkan ijazah, program ini belum sepenuhnya menjawab kebutuhan peserta dalam hal keterampilan kerja. Oleh karena itu, hasil evaluasi memberikan informasi penting untuk transparansi mengenai sejauh mana dana publik atau sumber daya yang dialokasikan untuk program ini telah memberikan dampak yang diharapkan.
d. Fungsi Penyusunan Kebijakan
Hasil evaluasi program Paket C juga berfungsi sebagai dasar penyusunan kebijakan di tingkat pemerintah. Misalnya, setelah mengevaluasi bahwa program ini kurang memberikan keterampilan praktis, pemerintah dapat mengintegrasikan pelatihan keterampilan wirausaha atau keterampilan teknis ke dalam kurikulum Paket C. Ini akan membantu memastikan bahwa lulusan program ini tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga siap untuk memasuki dunia kerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
e. Fungsi Kontrol Kualitas
Evaluasi program Paket C juga berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program. Salah satu masalah yang ditemukan adalah variasi kualitas antara lembaga-lembaga yang menyelenggarakan program Paket C. Beberapa lembaga memiliki fasilitas yang memadai dan tutor yang berkualitas, sementara yang lain mengalami kekurangan infrastruktur dan tenaga pengajar yang berkompeten. Dengan adanya evaluasi, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas di lembaga-lembaga yang kurang berdaya, seperti memberikan pelatihan tambahan bagi tutor dan menyediakan bahan belajar yang lebih baik.
Berdasarkan evaluasi di atas, beberapa rekomendasi yang dapat diambil untuk perbaikan program adalah:
1. Penyesuaian Kurikulum
Memasukkan keterampilan hidup (life skills) dan pelatihan kerja yang lebih praktis, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
2. Pelatihan Tutor
Memberikan pelatihan tambahan bagi tutor agar mereka dapat memberikan pengajaran yang lebih relevan dan bermakna bagi peserta didik.
3. Fleksibilitas Waktu
Meningkatkan fleksibilitas jadwal belajar agar peserta yang bekerja bisa mengikuti program tanpa terkendala waktu.
4. Peningkatan Infrastruktur
Menyediakan fasilitas dan sumber daya yang lebih baik di lembaga penyelenggara Paket C agar kualitas program lebih merata.
5. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan
Memastikan evaluasi program dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk memonitor pencapaian tujuan dan fungsi program dari waktu ke waktu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi program Paket C menunjukkan bahwa meskipun program ini telah berhasil mencapai sebagian besar tujuan utama, seperti memberikan akses pendidikan kepada masyarakat yang putus sekolah dan meningkatkan keterampilan akademik, terdapat kekurangan dalam hal relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Fungsi evaluasi dalam program ini sangat penting untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan program, mengembangkan strategi perbaikan, serta menjaga akuntabilitas dan kualitas pelaksanaan program. Evaluasi yang komprehensif dapat membantu pengelola program dan pemerintah membuat keputusan yang lebih tepat dalam meningkatkan efektivitas dan dampak program pendidikan luar sekolah di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H