Mohon tunggu...
Dewi Sartika
Dewi Sartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Saya adalah mahasiswa aktif Universitas Sriwijaya dari program studi pendidikan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Program Kesetaraan Paket C Dari Segi Tujuan dan Fungsi Program

8 Oktober 2024   06:02 Diperbarui: 8 Oktober 2024   06:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu contoh nyata dari program Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang dievaluasi dalam hal tujuan dan fungsi adalah Program Paket C, yaitu program pendidikan kesetaraan setara SMA di Indonesia. Program ini ditujukan untuk masyarakat yang tidak memiliki kesempatan mengikuti pendidikan formal di jenjang SMA atau sederajat. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada peserta didik yang putus sekolah, sehingga mereka bisa mendapatkan ijazah setara dengan SMA dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan mereka untuk masuk ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan.

1. Evaluasi dari Segi Tujuan Program

a. Tujuan Utama

      - Memberikan akses pendidikan setara SMA bagi masyarakat yang putus sekolah.

      - Membantu peserta didik mendapatkan ijazah setara SMA untuk digunakan dalam melamar pekerjaan atau melanjutkan  pendidikan.

      - Meningkatkan keterampilan hidup (life skills) bagi peserta didik agar siap menghadapi tantangan dunia kerja atau wirausaha.

b. Evaluasi Tujuan

Program Paket C telah berhasil memberikan akses pendidikan kepada mereka yang terputus dari pendidikan formal, terutama bagi pekerja muda dan orang dewasa yang memerlukan ijazah SMA untuk meningkatkan prospek pekerjaan mereka. Banyak peserta yang lulus dari program ini berhasil mendapatkan ijazah dan melanjutkan ke perguruan tinggi atau masuk ke dunia kerja.

Namun, evaluasi menunjukkan bahwa meskipun tujuan pemberian akses pendidikan tercapai, banyak peserta yang merasa bahwa program ini terlalu berfokus pada akademik, kurang memberikan keterampilan hidup (life skills) yang diperlukan untuk dunia kerja. Beberapa peserta melaporkan kesulitan menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan di program ini dalam kehidupan nyata, terutama dalam hal keterampilan non-akademik, seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, atau keterampilan wirausaha.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tujuan program untuk menyediakan akses pendidikan tercapai, tujuan peningkatan keterampilan hidup belum sepenuhnya maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun