Mohon tunggu...
DEWI SOLIHAT
DEWI SOLIHAT Mohon Tunggu... operator mesin alat berat -

I'am not in competition with anyone else. I run my own race. I have no desire to play the game of being better than everyone else around me, in any way,shape or form. I just I'am to improve,to become a better person than I was. That's me and I'M FREE.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ketika Gehu Jadi Primadona di Surrey Fusion Festival, Kanada

26 Juli 2016   13:39 Diperbarui: 26 Juli 2016   20:12 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari pertama saya mendapat kesulitan untuk mendekati tenda Indonesia karena antusias pengunjung untuk mendapatkan informasi tentang Bali begitu besar. Untuk tahun ini rupanya Indonesia menempati tiga tenda tak seperti negara negara lainnya yang hanya menempati dua tenda saja, satu untuk ajang promisi hasil kerajinan tangan dan satunya lagi untuk jualan makanan siap saji alias siap makan. Tenda Indonesia yang berhiaskan pernak-pernik daerah Bali sungguh memesona dan elok dipandang mata.

Ada yang berbeda rupanya di tahun ini jika saya bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu kontingen Indonesia menyuguhkan sate dan lontong sebagai andalannya namun sayang tak begitu banyak yang tertarik karena sate identik dengan barbeque alias daging bakar :-)) dan makanan semacam ini sudah tidak asing lagi bagi para pengunjung Fusion Festival tentunya.

Untuk tahun ini Indonesia boleh berbangga hati karena tenda makanannya banyak diminati oleh pengunjung, selain pengunjung yang berasal dari orang Indonesia sendiri saya lihat banyak orang asing yang ngantri untuk membeli makanan khas Indonesia.

Setelah lama mengantri akhirnya saya tau kenapa orang mengantri di tenda makanan Indonesia. Hoo hoo... Rupanya kali ini kontingen Indonesia ingin memperkenalkan gorengan khas Sunda :-)) Yaitu GEHU..!

Gehu Bandung..dokumen pribadi
Gehu Bandung..dokumen pribadi
Saya lihat Gehu alias toge di dalam tahu banyak pembelinya. Sebagai informasi, orang Kanada tidak suka dengan tahu atau yang lebih dikenal dengan nama tofu karena tahu disini didatangkan dari negara China dan Thailand jadi rasanya hambar sama sekali dan sementara orang Kanada tidak tau bagaimana cara memasak tahu yang lezat... Jadinya mereka beranggapan kalau tahu itu makanan yang paling tidak enak oleh sebagian orang Kanada. Gehu adalah cemilan khas orang sunda yang sangat tidak asing lagi bagi saya dan biasanya orang Sunda memakannya dengan cabe rawit atau dicocol ke saus pedas. Sebetulnya di sini juga ada tahu yang berbentuk seperti tahu Sumedang yang bisa kita olah menjadi Gehu, karena tahu ini buatan China jadi rasanya hambar dan kita perlu merendamnya dalam air panas yang telah dicampur garam agar tahunya tidak hambar setelah itu baru diolah.

Setelah saya puas icip-icip makanan dari berbagai negara, lalu saya mampir lagi sebentar ke tenda Indonesia untuk membeli beberapa produk buatan Indonesia yang harganya bisa dibilang murahlah..

Semoga tahun depan kontingen Indonesia bisa hadir lagi di Fusion Festival dengan menu yang baru juga dengan pernak pernik yang lebihj ciamik lagi.

Semua foto koleksi pribadi yaa

Vancouver, 25 Juli 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun