Minggu yang lalu seorang teman yang berasal dari Serbia mengundang saya untuk datang ke Serbian Festival yang bertempat di St Archangel Michael Serbian Church, tepatnya dikawasan Canada Way Burnaby. Teman saya ini seorang Kristen Ortodoks yang taat, juga seorang aktifis di Serbian Community Centre yang berada di Vancouver-Kanada. Adapun Serbian Festival ini berlangsung selama dua hari , dari hari sabtu, 11 Juni sampai hari minggu, 12 Juni 2016.
Saya pikir oke’lah sambil ngabuburit ini, karena kebetulan saya tidak mempunyai rencana apa-apa dan daripada manyun dirumah akhirnya meluncurlah saya ke kawasan Burnaby pada hari Sabtu kemarin. Saya tiba disana tepat pukul 12 siang hari dengan di iringi hujan gerimis yang enggan berhenti. Meskipun hujan mulai mengguyur deras daerah Burnaby namun tidak menyurutkan para pengunjung untuk datang ke Serbian festival. Oh yah, meskipun bertempat di sebuah gereja namun Serbian Festival ini terbuka untuk umum.
Karena berhubung saya sedang menjalankan ibadah puasa jadi saya tidak berkeliling ke tempat makanan ataupun sekedar mampir kemeja-meja dimana berbagai macam kue-kue dihidangkan. Pada akhirnya saya memutuskan untuk melepaskan diri dari rombongan karena mereka lebih antusias untuk “wisata kuliner” di acara ini, sementara saya lebih tertarik pada kultur dan “Ortodoks”nya orang Serbia.
Ortodoks adalah suatu kepercayaan yang mengarah ke Kristen yang dibentuk pada kekaisaran Romawi Timur (Byzantium).
Ada satu hal yang membuat saya penasaran, yaitu isi daripada gereja tersebut karena Kristen Ortodoks mempunya gereja yang amat berbeda dengan penganut Kristen lainnya. Pintu gereja nampak terbuka lebar dan terlihat ada beberapa orang Asia masuk kedalam gereja dan mulai bertanya-tanya tentang keberadaan “Serbian Ortodoks”, rupanya semua pengunjung diijinkan untuk masuk kedalam gereja dan diperbolehkan mengambil foto sesukanya dengan syarat “tetap berlaku sopan”. Para pengunjung mulai memenuhi ruangan gereja, ada yang sekedar melihat- lihat dan mengambil beberapa foto lalu keluar dan ada pula yang berjalan kedepan altar lalu berdoa.
Lilin yang sudah menyala ditaruh diatas sebuah meja panjang yang terletak dipintu masuk, lalu mereka mendekati altar dan berdoa.
Penduduk asli Serbia adalah penganut agama Kristen Ortodoks dan mereka hanya mengenal satu agama saja. Bisa dibilang hampir seratus persen penduduk Serbia menganut faham Kristen Ortodoks tapi apakah mereka betul betul “Ortodoks” ??
Penduduk Serbia yang menganut agama Kristen Ortodoks memiliki tradisi yang cukup unik dalam merayakan hari Natalnya, dimana setiap perayaan Natal tiba mereka membakar ranting yang dibentuknya seperti api unggun lalu menari mengelilingi kobaran api. Tradisi mengitari api pada setiap menjelang hari Natal ini sudah menjadi sebuah tradisi yang turun temurun. Berbeda dengan penganut Kristen lainnya, Kristen Ortodoks merayakan hari Natalnya pada tanggal 7 Januari.
Menurut sebuah sumber, pada tahun 2011 Serbian Ortodoks yang tinggal di Kanada mencapai 80,320 orang dan untuk pertama kalinya mereka mendarat di Kanada sekitar tahun 1850 dan 1870. Mereka bekerja sebagai buruh kasar, ada yang bekerja dihutan-hutan kayu, ada juga yang bekerja di tempat penambangan.
Ketika saya menghampiri sebuah meja kecil yang berada disudut ruangan gereja, nampak sebuah meja kecil yang diatasnya berdiri sebuah salib ortodoks. Salib Ortodoks ini terlihat amat berbeda dengan salib umat Kristen lainnya. Salib Ortodoks memiliki tiga palang, dua palang horizontal dan satu palang berbentuk diagonal. Ada pula salah satu Variasi salib Ortodoks dengan lambang bulan sabit dibawah salibnya.
Setelah puas berkelilingi didalam gereja sayapun melangkah ke lobby utama dimana acara musik dan tarian mulai ditampilkan. Sayapun duduk manis dan tanpa saya pintapun teman saya berhenti makan dan minum didepan saya padahal saya sih bodo amat, gimana saya bisa ngileur wong makanan semuanya mengandung B2. Saya cukup menikmati ngabuburit di bulan Ramadhan kali ini meskipun tanpa perut kenyang he hee.
Vancouver, 12 Juni 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H