C. Penyebaran Al-Quran
   Penyebaran Al-Quran sudah terjadi saat masa Nabi Muhammad hingga saat ini. Penyebaran Al-Qur'an ini sudah disesuaikan dengan terjemahan dan tafsir yang tersedia dalam banyak bahasa di seluruh dunia. Dalam penyebarannya, Al-Qur'an dituliskan dengan dimulai dari dalam bentuk manuskrip dan selanjutnya dituliskan dengan teratur seiring dengan perkembangan teknologi yang ada.
 Penyebaran Al-Qur'an juga sudah disesuaikan dengan terjemahan bahasa yang ada diseluruh dunia. Terjemahan al-Qur'an pertama kali dibuat oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Salman al-Farisi, yang menulis terjemahan al-Qur'an dalam bahasa Persia. Sejak saat itu, terjemahan al-Qur'an telah dibuat dalam banyak bahasa lain, seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan bahasa-bahasa lainnya. Selain adanya terjemahan, Al-Qur'an juga ditafsirkan dari penjelasan dan penginterpretasian teks al-Qur'an. Tafsir al-Qur'an dibuat oleh para ulama dan scholar Islam yang mempelajari dan memahami teks al-Qur'an secara mendalam. Â
Al-Qur'an telah tersebar luas ke berbagai negara di dunia, baik melalui perdagangan, perjalanan, ataupun perluasan kekuasaan Islam. Penyebaran al-Qur'an juga terjadi melalui jaringan da'wah (penyebaran ajaran Islam) yang dilakukan oleh para ulama dan para sahabat Nabi Muhammad SAW.
   Pada masa khalifah Umar bin Khattab, al-Qur'an telah tersebar ke seluruh wilayah kekuasaan Islam, mulai dari Afrika Utara hingga ke India. Selain itu, al-Qur'an juga tersebar ke wilayah Eropa melalui keberhasilan Muslim dalam menaklukkan Spanyol. Pada abad ke-9, al-Qur'an telah tersebar ke seluruh dunia melalui terjemahan yang dibuat oleh para ulama dan penyebar ajaran Islam. Hingga sekarang, al-Qur'an telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa dan terdapat di seluruh dunia. Selain itu, Al-Qur'an juga tersebar melalui internet, teknologi digital sehingga memudahkan umat muslim  di seluruh dunia untuk memperoleh akses kepada al-Qur'an dengan mudah dan cepat.
D. Peran Sejarah Al-qur'an dalam Kehidupan Masa kini
   Al-Qur'an tidak luput dari sejarah saat di turunkannya kepada Nabi Muhammad hingga dibukukannya Al-Quran tersebut menjadi satu kitab. Sejak saat itu, Al-Quran telah menjadi sumber ajaran dan pedoman hidup bagi umat Islam di seluruh dunia, terus dibaca, dipelajari, dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan adanya sejarah yang sudah ada dan tetap terjaga keasliannya, Al-Quran memberikan kesan tersendiri bagi umat Islam. Bahkan hukum-hukum maupun isi yang ada di Al-Qur'an masih relevan dan dapat terbilang fleksibel untuk kehidupan masa kini. Dalam artikel ini, kita akan meninjau bagaimana peran sejarah Al-Quran yang sudah lama turunnya itu dalam kehidupan masa kini.
  Al-Qur'an merupakan komponen penting dalam Pendidikan Agama Islam. Dalam mata pelajaran Pendidikan yang ada disekolah-sekolah maupun instansi pendidikan sudah banyak sekarang menjadikan Al-Quran sebagai bagian dari kurikulum. Bahkan saat ini Al-Qur'an sudah dijadikan program hafalan. Selain dari bidang agama Al-Qur'an juga memberikan dorongan kepada kita bahwa penting juga untuk menambah pengetahuan dalam bidang umum.  Dengan pemahaman mendalam tentang ajaran Al-Quran, ilmu pengetahuan dan agama dapat saling melengkapi dan membawa manfaat bagi umat manusia.
  Al-Quran memiliki pedoman atau ajaran tentang kehidupan bermoral yang dapat dijadikan sebagai panutan manusia dalam kehidupan masa kini. Apalagi Al-Quran juga menjadi penengah antara masalah-masalah yang terjadi di masa Nabi Muhammad dan para sahabat yang tidak jauh dengan masalah-masalah yang terjadi pada saat ini. Dengan itu, hukum-hukum yang ada di Al-Qur'an juga masih memiliki kerelevannya dengan kehidupan saat ini. Bahkan di tengah kompetisi dan persaingan yang sengit, Al-Quran mengingatkan manusia untuk menjaga integriti dan budi pekerti yang luhur.
  Al-Qur'an juga memberikan pengingat dan pesan kepada umat manusia betapa pentingnya menghormati martabat setiap individu tanpa memandang ras, suku, atau status sosial. Ini juga sudah terjadi dalam kehidupan di masa Nabi Muhammad dan para sahabat tentang perbedaan keyakinan bahkan juga mengejek ajaran yang di bawa Nabi Muhammad saat itu,  namun nabi Muhammad masih tetap bisa menghormati dengan keputusan mereka dan bahkan masih berbuat baik kepada mereka. Pesan persaudaraan di dalam Al-Quran relevan dalam mengatasi perbezaan dan mengejar keharmonian dalam masyarakat yang beraneka ragam budaya dan latar belakang.
 Al-Qur'an juga menjadi bagian integral dari identitas budaya umat Islam. Kegiatan seperti membaca Al-Quran, merayakan Ramadan, dan melaksanakan ibadah haji menjadi momen penting yang memperkuat ikatan komunitas dan spiritualitas. Ini juga sudah terjadi dari zaman Nabi Muhammad yang sudah menjadi ketetapan dan kesunahan bagi umat Islam. Dengan adanya kegiatan tersebut , bisa dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan kebersamaan diantara umat Islam di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H