Peristiwa gempabumi dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu menyisakan duka yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia. Sampai saat ini, korban yang meninggal berjumlah 925 orang dan masih ada kemungkinan terus bertambah. Selain itu, sebagian besar infrastruktur di Palu hancur, listrik padam, dan sistem komunikasi terputus. Palu menjadi terisolasi karena sulitnya transportasi. Akses jalan darat menuju Palu lumpuh karena jalan rusak dan tertimbun longsor akibat gempa. Akses jalur udara juga terbatas karena rusaknya infrastuktur bandara. Sampai hari ini, masih banyak masyarakat Palu yang kelaparan karena tidak tersedianya air bersih dan makanan yang cukup. Selain itu, bantuan makanan yang diangkut melalui jalur darat tidak luput dari aksi penjarahan.
Peristiwa gempabumi Donggala sebesar 7.7 SR dan peringatan dini tsunami telah diinformasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Informasi tersebut disampaikan melalui media televisi, aplikasi Info BMKG berbasis android, dan akun twitter serta instagram.
18.02 WITA Â Â
Pada pukul 18.02 WITA terjadi gempabumi di Donggala dengan kekuatan magnitudo 7.7 SR. Pusat gempa berada 27 kilometer timur laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer.
18.07 WITA
Sekitar 5 menit setelah kejadian gempabumi, BMKG mengeluarkan informasi kejadian gempabumi yang berpotensi tsunami di wilayah Palu dan Donggala Barat dengan status siaga (ketinggian tsunami 0.5-3 meter) dan prakiraan waktu tiba tsunami pukul 18.22 WITA. Wilayah Donggala utara dan Kabupaten Mamuju berpotensi tsunami dengan status waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0.5 meter).
18.10 -- 18.13 WITA
Selang waktu ini merupakan waktu tiba gelombang tsunami. Â Informasi ini diperoleh dari video di media sosial. Tsunami terjadi kurang lebih 3 kali menerjang kota Palu. Gelombang pertama dan terakhir terjadi dengan interval kurang lebih 2.5 menit.
18.27 WITAÂ
Berdasarkan hasil observasi dari alat tide gauge di Mamuju Sulawesi Barat terpantau ketinggian tsunami 6 cm. Terdapat kapal yang terdampar dan tinggi air mencapai 10 cm di kantor bea cukai Pantoloan. Tsunami sudah tidak signifikan.
Mamuju berjarak kurang lebih 300 kilometer dari pusat gempa. Terdeteksinya tsunami di Mamuju memberikan asumsi bahwa jika tsunami di tempat jauh sudah terdeteksi, maka di tempat yang dekat seperti Palu dipastikan sudah sampai.