Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Enam Belas Bulan Perjalanan Menjahit

15 November 2024   19:05 Diperbarui: 17 November 2024   15:42 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gulungan kain (dokumentasi pribadi)

Bagaimanapun, usaha ini, skill ini, adalah hal yang menyelamatkan hidup di masa covid 19, di antara susah payah mencari pekerjaan kesana-kemari.

BENTUK USAHA

Sejak awal dimulai, usaha ini dimulai hanya dengan modal beberapa ratus ribu. Membeli bahan, dijahit, kemudian dijual. Begitu dapat bayaran, uang tersebut kembali diputar untuk membeli bahan untuk pesanan berikutnya. Satu per satu.

Untuk mesin jahitnya, kebetulan sudah ada sejak lama, peninggalan ibu.

Adapun skill yang dikuasai, hanya bermodal menonton Ibu sejak masa kanak-kanak serta menonton tutorial di kanal youtube. Sementara jika ada yang masih sulit dipahami, biasanya bertanya pada seorang kenalan penjahit yang sudah berpuluh tahun menjahit. Sehingga bisa disimpulkan bahwa ilmunya gratisan.

Selama 16 bulan tersebut, ada 3 hal yang dilakukan.

  • Menjahit sesuai pesanan perorangan dan borongan
  • Menjahit lalu titip-jual pada penjual keliling
  • Kerjasama dengan penjual pakaian

 Ketiganya punya tantangan dan keuntungannya masing-masing.

Jika bicara kenyamanan menjahit, tentu menjahit pakaian sesuai selera sendiri lalu dititip-jual pada pedagang keliling adalah yang paling nyaman.

Namun, kendalanya pakaian tak langsung terjual. Bisa menunggu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan hingga pakaian habis terjual.

Secara keuntungan yang diperoleh, menjahit sesuai pesanan perorangan dan borongan adalah yang paling menguntungkan jika bicara selisih antara modal dan profit per pesanan.

Namun, pesanan seperti ini tak selalu datang setiap hari, ada masa dimana pelanggan begitu ramai, ada pula hari ketika tak ada pelanggan satu pun, sehingga pemasukan tak bisa disebut stabil.

Lain hal jika bicara continuity, kerjasama dengan penjual pakain adalah yang paling menantang dan menguras energi dan semangat dalam prosesnya. 

Sebab, pesanan datang terus menerus, sehingga dari sisi kuantitas cukup banyak yang perlu dikerjakan. Namun tentu saja, keuntungan perlu dikurangi untuk mempertimbangkan keuntungan si penjual.

TANTANGAN

Perihal tantangan terbesar dalam menjalankan usaha adalah menjaga konsistensi kerja. Terkadang ketika pelanggan sepi, semangat serta merta ikut menurun.

Selain itu, karena usaha dilakukan di rumah, hal lain yang menjadi tantangan adalah menyeimbangkan pekerjaan dengan hal-hal yang menyangkut urusan rumah, biasanya ada saja hal-hal yang secara tiba-tiba menyita perhatian, meski bukan hal besar dan bukan tipikal hal prioritas, tetap saja mengganggu pikiran, sehingga mau tak mau harus diselesaikan terlebih dahulu. Selebihnya mengenai tantangan usaha sudah sempat dipaparkan dalam tulisan Januari dan Evaluasi.

RASA

Lagi-lagi, menyenangkan memiliki kemampuan yang tak semua orang miliki. Menyenangkan bersusah payah mengukur, memotong, menjahit, harap-harap cemas mendengar komentar pelanggan. Lelah. Menyenangkan. Serta syukur.

EVALUASI

Secara keseluruhan, di sepuluh bulan pertama, semangat masih menggebu dan terjaga, pesanan lancar, terutama pada Bulan Desember hingga Bulan Mei. 

Namun, pada Bulan Juni pesanan mulai mengalami penurunan, hal-hal personal terjadi, sehingga konsistensi pun mulai menurun. Selain itu, skill yang biasa-biasa saja juga menjadi salah satu alasan yang meningkatkan ketidakpercayaan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun