Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Portofolio Hijau, Lingkungan Hijau

5 Februari 2023   09:48 Diperbarui: 5 Februari 2023   09:55 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak senang ketika portofolionya hijau? Portofolio yang hijau barangkali merupakan harapan setiap orang yang menaruh dananya pada instrumen investasi di pasar modal. Namun, kata hijau dalam tulisan ini tidak dimaksudkan kesana, melainkan bermakna mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita sudah menghemat penggunaan listrik, memilah sampah, mendaur ulang, menggunakan produk ramah lingkungan, atau turut merancang program yang mendukung penurunan emisi gas karbon di kantor, bagaimana dengan investasi kita? Apakah juga sudah mendukung ekonomi rendah karbon?

Dalam rangka mendukung program tersebut, peran masyarakat tidak terbatas pada kegiatan harian yang telah disebutkan di atas, melainkan dapat pula berperan membiayai pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan melalui investasi, spesifiknya pada instrumen investasi yang peduli terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari dengan didukung oleh tata kelola bisnis yang ramah lingkungan, industri keuangan turut mengembangkan instrumen investasi hijau untuk mencapai tujuan tersebut. Funding mechanism di sektor finansial memungkinkannya untuk mendukung penurunan emisi gas karbon dengan melakukan pendanaan pada proyek-proyek ramah lingkungan melalui green bonds dan green sukuk, serta green index sebagai indikator saham bersifat green.

Green bonds merupakan obligasi atau surat utang berjangka yang ditujukan untuk mendanai green eligible project atau proyek ramah lingkungan yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Sementara green sukuk merupakan surat utang berjangka yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan syariah yang juga bertujuan untuk mendanai proyek ramah lingkungan. Proyek ramah lingkungan yang dimaksud, berdasarkan ROI Green Bonds and Green Sukuk Framework dapat berupa proyek pembangunan pada sektor energi terbarukan, efisiensi energi, ketahanan terhadap bencana, sustainable transport, waste management, managemen SDA berkelanjutan, pariwisata hijau, green building, serta pertanian berkelanjutan.

Maka dari itu dalam evaluasinya, selain menyoal maturity, kupon, harga, serta kualitas kredit dari penerbit, evaluasi mengenai tujuan proyek yang akan didanai oleh green bonds maupun green sukuk juga menjadi tambahan penting sekaligus mendasar. Evaluasinya tidak hanya menjadi tugas kementerian keuangan, namun juga melibatkan kementerian di berbagai sektor terkait.

Berbeda dengan green bonds dan green sukuk yang pada dasarnya menerapkan fungsi pendanaan, green index merupakan indikator yang mengukur performa harga saham emiten pilihan yang berkinerja baik serta mendukung kelangsungan dan keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Secara umum, green index memuat saham-saham yang bersifat green, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui saham apa saja yang menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan melalui daftar emiten dalam green index. Adapun setiap green index memiliki kriterianya sendiri, sehingga emiten pada green index yang satu belum tentu dimuat juga dalam daftar emiten green index yang lainnya.

Meskipun fungsi utamanya adalah untuk mengukur performa harga saham, green index juga dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen investasi, baik jangka pendek, maupun jangka panjang.

Dengan semakin membaiknya perkembangan instrumen investasi berlabel hijau, semakin meningkat pula kepercayaan masyarakat sebagai investor, serta dapat menumbuhkan optimisme di masyarakat bahwa keseimbangan antara profit, people, dan planet dapat tercapai.

Setidaknya mengisi portofolio dengan instrumen investasi hijau dapat membantu kita mewujudkan 2 hal, pertama, tercapainya tujuan finansial, dan kedua, terciptanya lingkungan yang sustainable.

Sumber Ilustrasi:

Image by user6702303 on Freepik">Ilustrasi investasi hijau (Sumber: Freepik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun