Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Cara Pandang dan Pelecehan Seksual pada Penyandang Disabilitas

4 Februari 2022   23:30 Diperbarui: 5 Februari 2022   09:46 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelecehan seksual (Sumber gamabr dari megapolitan.kompas.com)

Saya kira dilemanya tidak terletak pada perbuatan asusilanya, tetapi pada cara pandang sosial terhadap penyandang disabilitas. Sehingga tantangannya terletak pada bagaimana kita mengubah cara pandang tersebut dengan berbagai upaya berdasarkan peran kita masing-masing.

Regulator dengan aturan-aturan tertulis yang melindungi hak-hak penyandang disabilitas, aktivis dengan advokasinya, korban dan keluarga dengan keberanian mengutarakan ketidakadilan yang dialami, dan masyarakat dengan cara paling sederhana, yaitu menghargai satu sama lain sebagai sesama manusia tanpa memandang gender, pekerjaan, ataupun status lainnya.

Terlepas dari pilihan si ibu untuk mempermasalahkan atau justru memaafkan, memperjuangkan atau merelakan, meningkatkan kewaspadaan diri dan pengawasan adalah cara paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap perempuan, utamanya perempuan penyandang disabilitas.

***

Referensi:

Laporan Kajian Disabilitas 

Artikel CNN: Jangan Abai, 79% Wanita Difabel Mengalami Kekerasan Seksual

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun