Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masyarakat Taat Prosedur, Akurasi Data Tercapai, Evaluasi Tepat Sasaran

4 Februari 2022   10:24 Diperbarui: 4 Februari 2022   21:25 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatkah kita berapa kali kita pernah menerobos antrean? Atau, berapa kali kita melobi petugas registrasi untuk mendahulukan kita karena merasa punya urusan mendesak? Atau bagaimana kita memandang orang tertentu lebih perlu disegerakan dibandingkan dengan yang lainnya.

Terkadang, mungkin pernah juga menyepelekan apa yang dikerjakan petugas di balik meja registrasi. Seperti ketika menunggu antrian obat, misalnya. 

"Petugasnya kok lama banget, ya. Ngapain aja sih di dalam?" Tanpa tahu apa yang sebenarnya sedang dikerjakan si petugas.

Atau ingatkah kita seringkali ditanyai begini oleh petugas registrasi di fasilitas kesehatan, "Pernah berobat kesini sebelumnya?" Padahal pernah, tetapi karena lupa di mana menyimpan kartu berobat, maka akhirnya memutuskan untuk mengatakan, "belum".

Kemudian pikiran kita pun akan mencari alasan pendukung yang membenarkan jawaban tersebut, "membuat satu lagi kartu pendaftaran baru sepertinya bukan hal yang merepotkan."

Kalau boleh menerka, fungsi dari menanyakan hal tersebut adalah untuk memudahkan dokter mengetahui riwayat medis pasien. Tetapi saya ingin menarik fungsinya lebih jauh lagi. Sebab saya kira taat prosedur merupakan sebuah tantangan bersama yang gampang-gampang susah. 

Begitu-begitu saja, sih, tapi...

Mudah, sih, tapi... 'harusnya bisa dipermudah lagi'.

Kepentingan pencatatan data registrasi bukan sekedar prosedur yang perlu dilalui supaya kita dapat segera memperoleh fasilitas tertentu. Tetapi juga sebagai bahan evaluasi yang pada akhirnya akan kembali kepada kita sebagai pengguna layanan atau produk.

Kalau kita gunakan contoh pada fasilitas kesehatan kembali, maka datanya bisa digunakan untuk mengevaluasi jumlah pasien misal dalam satu tahun, apa saja penyakit yang diderita pasien, kemudian evaluasinya bisa berupa peningkatan fasilitas pada poli tertentu yang mengalami peningkatan jumlah pasien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun