Mohon tunggu...
Dew
Dew Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa.

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peran JNE dalam Perluasan Jangkauan Pasar Pelaku Usaha

12 Januari 2022   23:29 Diperbarui: 12 Januari 2022   23:34 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JNE adalah perusahaan jasa ekspedisi pertama yang saya ketahui, dan yang pertama juga saya gunakan. Berkat JNE, saya jadi tahu ternyata ada perusahaan jasa pengiriman lain selain kantor POS.

Saya tidak tahu persis kapan JNE berdiri, tetapi waktu pertama kali menggunakan jasanya pada saat itu adalah untuk keperluan mengirimkan buku lintas provinsi. Mungkin sekitar tahun 2013, ketika e-commerce bahkan belum booming.

Agak takjub juga waktu itu, "Oh ternyata ada jasa seperti ini ya, kirim-kirim barang jadi mudah, mau bawa barang untuk pindahan, tak perlu repot tenteng-tenteng semua barang. Cukup minta tolong jasa ekspedisi saja." Agak norak, sih, memang. Maklum, biasa mengerjakan ini itu pakai cara tradisional, begitu tahu cara yang lebih modern jadi agak kaget. Ditambah lagi karena memang sebelumnya belum punya kebutuhan kirim-mengirim barang.

Kalau diingat kembali, dulu karena sudah terbiasa dengan JNE, sempat merasa keanehan juga ketika mulai bermunculan jasa ekspedisi lainnya. Tetapi namanya dunia usaha, persaingan sudah pasti tumbuh.

Rasa-rasanya JNE juga yang menjadi pioneer bermitra dengan e-commerce. Menjadi perantara antara pelaku usaha dan konsumen yang terpisahkan jarak dan terkendala waktu.

Bicara tentang pelaku usaha, terutama usaha mikro, dulu saya pikir salah satu kendala terbesar dari UMKM adalah soal pemasaran. Sebab memasarkan produk di lingkungan sendiri saja sudah sulit minta ampun, tetapi kalau tak mencari solusi dan tetap berjualan di sekitar rumah saja, usaha malah tak berkembang.

Namun, setelah kendala pemasaran terpecahkan lewat promosi sosial media, ternyata ada kendala lain yang bertambah, yaitu pengiriman barang.

Kalau harus mengirimkan barang sendiri, pekerjaan jadi bertambah. Sudah kerepotan dengan produksi dan mengelola penjualan, masa harus ditambah lagi dengan antar barang. Tetapi kalau harus mempekerjakan pegawai, cost-nya yang bertambah, bukan cuma upah pegawai, cost hariannya pun bisa dobel-dobel menutup uang makan dan bensin. Padahal usaha baru mulai, masih merintis. Itu pun baru kendala pengiriman dalam satu kota yang sama.

Nah, disinilah JNE hadir sebagai jawaban dari kendala lalu lintas perdagangan. Selain mempermudah pelaku usaha dalam pengiriman barang lintas wilayah, kehadirannya juga dapat memangkas cost berlebih yang perlu dikeluarkan pelaku usaha, sehingga bisa dialokasikan untuk hal lain.

Selain itu, berdampak pula terhadap efisiensi waktu bagi kedua belah pihak, sebab tak perlu saling bertemu muka dengan menempuh jarak tertentu untuk bertransaksi, pembeli cukup memesan kemudian menunggu barang dikirimkan sambil mengerjakan hal lain.

Setelah beberapa peran disebutkan, ada satu peran lagi yang tampaknya instan, efek yang otomatis diperoleh bagi dunia usaha namun bisa dibilang cukup signifikan dalam mengubah cara kita berwirausaha, yaitu memperluas jangkauan pasar.

E-commerce memang punya peran dalam perluasan jangkauan pemasaran, tapi bayangkan bagaimana e-commerce tanpa jasa ekspedisi? Keduanya saling bersinergi, dan punya peran besar dalam memperluas peluang usaha bagi masyarakat.

Peran memperluasan jangkauan pasar ini, terkadang bisa terasa 'sepele' atau 'ah itu mah wajar', sebab kita begitu cepat beradaptasi dengan perubahan kemudian sibuk memanfaatkan peluang, sudah sewajarnya begitu.

Namun jika dipikirkan kembali bagaimana pergeseran kita dalam berwirausaha, dari cara lama yang cenderung 'repot' ke cara baru yang ditawarkan jasa ekspedisi yang lebih praktis, telah menciptakan banyak peluang baru sehingga para pelaku usaha kini berhamburan dimana-mana.

Memulai usaha jadi lebih mudah, serta tak perlu lagi ragu untuk mempromosikan produk ke luar pulau untuk meningkatkan penjualan, sebab layanan JNE ada di berbagai daerah yang jumlahnya mencapai ribuan titik.

Sebelum jasa ekspedisi mulai merebak, usaha dengan pengiriman ke luar kota atau pun luar pulau, rasanya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, butuh modal yang ekstra juga untuk melakukannya.

Dulu sekedar berangan-angan punya usaha sendiri saja, agaknya sudah berat, berat memikirkan modal yang bisa sangat besar.

Selain wajib punya produk, setidaknya juga harus punya toko fisik, itu pun jangkauannya hanya daerah sekitar saja, syukur-syukur bisa punya lapak bagus di tengah kota. Meski begitu, sudah punya lapak bagus pun tidak menjamin pengunjung akan selalu ramai, masih ada kendala lainnya, yaitu tak bisa diakses orang setiap saat.

Lagi-lagi kendala jarak dan waktu.

Belum lagi kalau mau memperluas jangkauan pemasaran, perlu buka cabang toko disana-sini, modal bertambah lagi. Biaya sewa toko, beli peralatan dan penambahan produk, upah pegawai, belum lagi biaya listrik dan lain sebagainya. Hhh... baru ditulis saja sudah bisa bikin saya merasa pengap. Sudah begitu, setelah keluar modal sedemikian banyak pun, lagi-lagi menghadapi kendala yang tak jauh berbeda:

 toko di wilayah tertentu hanya untuk pembeli wilayah tertentu.

Lain cerita dengan saat ini, satu toko untuk pembeli se-Indonesia.

Tanpa disadari, kini para pelaku usaha jadi lebih berani mempromosikan usahanya hingga lintas wilayah sebab sudah tak perlu lagi pusing memikirkan 'gimana ya kirimnya?'. Opsi kita untuk berwirausaha kini jadi lebih mudah. Tak hanya perusahaan besar saja yang bisa berjualan hingga menyeberang laut, para pelaku usaha mikro pun bisa.

JNE mengubah kendala jarak dan waktu tersebut menjadi peluang baru, cita-cita menjual produk ke seluruh pelosok negeri bukan lagi impian kosong belaka. 

Kini, tau-tau setiap orang di setiap sudut negeri bisa berjualan, produknya sampai ke tangan pelanggan di sudut lain negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun