Mohon tunggu...
Dewi Rezki
Dewi Rezki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan jurnalistik

tidak sebaik yang dilihat dan juga tidak seburuk yang di dengar.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Sang Maestro Basuki Abdullah

20 Juni 2022   17:52 Diperbarui: 20 Juni 2022   18:05 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pelakunya adalah seorang pria yang bekerja sama dengan tukang kebun Basoeki. Mereka merencanakan perampokan di rumah pelukis legendaris tersebut. Kala itu mereka sedang melaksanakan aksinya lalu tepergok oleh Basoeki dan basoeki  langsung dipukul kepalanya sampai meninggal.

Setelah itu, mereka melanjutkan aksinya dan mengambil 43 arloji, sebuah kamera, walkman, jaket, uang sebesar Rp 200.000, dan segepok mata uang asing.

Lalu pihak keluarga menyerahkan rumah tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal kebudayaan. Direktorat Permuseuman, untuk di jadikan Museum. Kemudian rumah tersebut direnovasi agar dapat di fungsikan sebagai Museum. Pada tanggal 25 September 2001,rumah tersebut secara resmi beralih fungsi menjadi Museum Basoeki Abdullah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun