Budaya Musyawarah Mufakat dalam Pengambilan Keputusan di Semua Tingkat Organisasi
Budaya musyawarah sudah ada sejak dahulu, bahkan sudah menjadi jati diri Indonesia, karena tercantum dalam Pancasila Sila ke-4.
Namun dalam era modern yang penuh kompleksitas dan dinamisitas ini, setiap organisasi diharuskan untuk memiliki budaya pengambilan keputusan yang kuat dan efektif, juga memcapai mufakat yang menjadi tuju utama dari diadakannya budaya musyawarah ini. Salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan ini adalah membangun budaya musyawarah mufakat. Meski terdengar sebagai sesuatu yang sangat umum dan mulusan, musyawarah mufakat bukan semata sekadar proses berbicara, tetapi juga merupakan isu kebenaran dan keadilan dalam diskusi yang memiliki karakteristik terbuka dan partisipatif.
1. PENGERTIAN DAN MANFAAT MUSYAWARAH MUFAKAT
Musyawarah mufakat adalah proses pengambilan keputusan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Proses ini berfokus pada mencari kebenaran dan keadilan melalui diskusi yang terbuka dan partisipatif. Musyawarah memiliki manfaat utama yaitu meningkatkan kualitas keputusan, memperkuat komunikasi, dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi semua anggota organisasi.
2. LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN BUDAYA MUSYAWARAH MUFAKAT
1. Pengenalan dan Pendidikan.
Langkah awal dalam pembangunan budaya musyawarah mufakat adalah dengan mengenalkan konsep dan mafaatnya kepada semua bagian dari organisasi. Dengan begitu anggota organisasi dapat memahami betapa pentingnya pengambilan keputusan dengan cara musyawarah mufakat.
2. Pengembangan Kultur Organisasi.
Organisasi apapun harus memiliki kultur yang mendukung musyawarah mufakat. Hal ini dapat membuka kesempatan bagi seluruh anggota organisasi untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan.
3. Penggunaan Teknologi.