Mohon tunggu...
Dewi Rohmawati
Dewi Rohmawati Mohon Tunggu... Guru - Penikmat sastra

Mari saling berbagi apa yang kita ketahui

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lailatul Qodar Malam Ganjil atau Genap?

27 April 2022   12:00 Diperbarui: 27 April 2022   12:03 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan merupakan urutan ke sembilan bulan hijriah. Lebih lengkapnya ini urutannya: Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Sani, Jumadil Ula, Jumadil Saniyah, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawwal, Zul-Qa'dah, Zul-Hijjah. Bulan Ramadhan yang memiliki nama lain diantaranya syahru ibadah ini memiliki banyak keistimewaan, salah satunya ialah malam lailatul qadar. Sebagaimana dalam Q.S Al-Qadr yang artinya:

Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar

Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada malam seribu bulan

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin tuhannya untuk mengatur semua urusan

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar 

Berdasarkan surah di atas maka kita ketahui bahwa segala aktivitas ibadah pada malam lailatul qadar itu lebih baik dari malam seribu bulan. Karena istimewanya malam lailatul qadar, Allah SWT merahasiakan kapan turunnya malam lailatul qadar. Selama ini kita sering mendengar bahwa malam lailatul qadar itu ada ciri-cirinya yakni udara pada malam itu terasa tenang dan sejuk, matahari terbit dengan teduh. Tapi ciri-ciri yang lebih akrab sering kita dengar ialah bahwa malam lailatul qadar turun pada malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Titik masalahnya di sini ialah, penetapan awal Ramadhan terdapat dua golongan. Seperti Ramadhan tahun 2022 ini, sebagaimana Muhammadiyah puasa hari Sabtu sedangkan NU puasa mulai hari Minggu. Hal ini yang menyebabkan jatuhnya malam ganjil dan genap menjadi berbeda, artinya kalau malam ganjil bagi Muhammadiyah berarti malam genap bagi NU, begitu juga sebaliknya. Lantas bagaimana dengan perintah carilah malam lailatul qadar pada malam ganjil?

Ini memang imbas dari perbedaan awal Ramadhan kemarin, seperti yang dituliskan Ahmad Syarif Yahya dihalaman fanpagenya:

NU itu memang harus lihat bulan, karena NU itu akrab dengan malam. Logonya saja bintang-bintang. Jam kerjanya juga malam: yasinan, tahlilan, mujahadah. Sementara Muhammadiyah itu akrab dengan siang, logonya matahari. Jam kerjanya juga siang: sekolah dan rumah sakit. Karena akrab dengan siang maka Muhammadiyah tidak perlu melihat bulan, cukup dihitung. Sebenarnya ini bukan semata karena beda hisab dan rukyat. Sama-sama rukyat pun, bisa berbeda awal bulannya karena beda matla' (geografis). Dan kita tahu, hisab dan rukyat sama-sama ijtihadi (perkiraan) bukan qath'i (pasti).

Nah, bagi pejuang lailatu qadar, bagaimana tanggapannya mengenai hal ini?

Sebenarnya ini bisa kita ambil hikmahnya agar jangan hanya rajin ibadah pada malam ganjil saja atau pada malam genap saja. Bisa jadi kalau kita fokus mengejar malam ganjil, kita jadi malas-malasan pada malam genap. Padahal esensi bulan Ramadhan itu kita mengejar rahmat Allah SWT. kita diajarkan untuk senantiasa mendekat sama Allah bukan hanya di bulan Ramadhan saja. Terlebih cuma malam ganjilnya saja. Perbedaan awal bulan Ramadhan tadi sebenarnya memberi pesan pada kita agar kita senantiasa hati-hati jangan sampai melewatkan setiap malammnya untuk beribadah. Wallau a'lam. Semoga bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun