Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hadiah Ulang Tahun ke 15

27 Februari 2023   20:40 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:48 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit : Artstation.com on Pinterest

Anak perempuan ini--bila bersepeda--ditemani seekor anjing pudel. Kadang pudel itu dimasukkan ke keranjang sepeda, kadang dirantai dan rantainya dikaitkan pada stang.

Donna tidak mau kalah. Minggu pagi itu, dia nekad membawa Brando berjalan-jalan. Walaupun Bu Dito tidak mengijinkan. Diam-diam, Donna mengeluarkan sepeda barunya, lalu dia sandarkan di luar pagar rumah. Sesudah itu, Donna kembali masuk untuk membawa Brando ke luar pagar. Donna melakukannya diam-diam. Karena apabila Ibu Dito tahu, pasti akan diomelin.

Akhirnya, Donna dan Brando melenggang bebas. Sepeda dikayuh diantara orang-orang yang sedang berolah raga di Minggu pagi. Sesekali Brando berhenti mengendus ke sana ke mari.

Dari situ tidak ada masalah. Sampai akhirnya ...

Dari kejauhan, Donna melihat penampakan anak perempuan dengan pudelnya. Mereka datang dari arah yang berlawanan. Saat itu si pudel sedang duduk manis melihat-lihat pemandangan dari dalam keranjang sepeda mini.

Setelah jarak--antara mereka--sekitar tiga meter, tiba-tiba Brando menjadi tegang. Kedua telinganya tegak, matanya melihat ke arah anak perempuan dan pudelnya. Radarnya seperti menangkap sesuatu makhluk yaitu (((pudel))).

Kemudian Brando tampak menyerigai, lalu  mengonggong. Tidak sampai hitungan ke tiga, Brando berlari secepat kilat menuju ke 'sasaran tembak', yaitu pudel.

Brando yang dirantai dan rantainya terkait pada stang sepeda, berlari kencang. Tanpa bisa mengelak, Donna dan sepedanya ikut bergerak bersama Brando. Saat sepeda masih berada di jalan yang lurus tidak menjadi masalah.

Masalah muncul, saat Brando naik ke trotoar, dan mengakibatkan Donna jatuh bersama dengan  sepedanya. Kemudian Donna terseret-seret sekitar 2 meter, di aspal bersama sepeda mininya.

Setelah Donna dan sepedanya tersangkut di trotoar, Brando pun berhenti berlari. Tapi kondisi Donna sudah tidak karuan, karena sekujur tangan dan kakinya penuh luka baret karena terseret-seret di atas aspal.

Sambil meringis menahan sakit, Donna berjalan pulang sambil menuntun sepedanya yang sudah penyok di sana sini. Terutama pada jeruji, sadel dan stangnya. Beserta Brando yang masih terikat pada stang sepeda.

Saat sudah sampai di depan rumah, Donna membuka pagar lalu perlahan masuk. Bu Dito ternyata sudah menunggu di teras sambil menggelengkan kepala berulang kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun