Kemudian mereka terlihat saling bercakap cakap. Tidak lama kemudian kekakuan--yang terlihat sebelumnya--mencair. Pak Cakra dan Bu Rima menjadi sangat akrab. Tampak seperti dua orang yang sedang jatuh cinta.
   Pertemuan dengan Bu Rima, agaknya membuat Pak Cakra bahagia. Dia tidak lagi merasa kesepian. Setiap hari mereka menghabiskan waktu berdua.Â
   Sampai pada suatu hari--setelah acara makan malam--Pak Cakra mengatakan sesuatu yang membuat Bu Rima terkejut.
   "Rima--maukah kamu menikah denganku?"
   "Apa---?" Bu Rima tampak kaget. Dia tidak menyangka Pak Cakra melamarnya pada malam itu. Sesaat suasana kembali menjadi kaku. Bu Rima hanya dapat terpaku, bibirnya seperti terkunci ribuan gembok.
            _____
   Pernikahan Pak Cakra dan Bu Rima, akan segera berlangsung pada bulan ini. Bulan kasih sayang. Tepatnya pada tanggal 14 Februari. Hal itu tentu saja sangat menggembirakan hati anak-anak mereka. Alena, Ezra dan Adel.
  "Ezra, kamu memang jenius, sesungguhnya kakak tidak setuju terhadap rencana Ayah untuk tinggal di panti jompo." Alena, anak tertua Pak Cakra tergelak sambil menepuk-nepuk bahu Ezra. "Sekarang baru kakak paham mengapa kamu setuju. Kenapa tidak memberitahukan kakak tentang rencana ini?"
   Ezra hanya tertawa menanggapi celotehan kakaknya itu. Tidak lama Adel memeluknya begitu juga dengan Alena. Mereka bersaudara saling beepelukan satu sama lain.
   Dahulu saat anak-anak--Pak Cakra--masih remaja, mereka harus menerima kenyataan pahit karena perceraian Pak Cakra dan Bu Rima. Dan saat Pak Cakra memutuskan untuk tinggal di panti jompo, Ezra si bungsu membujuk ibunya--Bu Rima-- untuk tinggal di panti itu juga. Pak Cakra dan Bu Rima akhirnya bertemu kembali dan saling jatuh cinta.
_____