Tania, seorang anak perempuan--berumur 5 tahun, tampak sedang cemberut. Saat sedang berada di dalam taksi, yang akan membawanya ke rumah Bude Kartika.
      "Tania--liat Mama, bilang 'chesee' gitu," kata Mama Rima. Tania tidak merespon dan masih cemberut.
      Tak lama Mama Rima menunjukkan hasil jepretannya kepada gadis kecilnya. "Nih, liat udah Mama posting--foto kamu di Instagram, loh," kata Mama Rima, Tania bergeming tidak peduli.
      Mama Rima kemudian tertawa-tawa melihat hasil jepretan fotonya, dengan caption 'liburan kali ini diawali dengan wajah cemberut Tania'. Kemudian, Mama Rima menunjukkan foto itu kepada Papa Dio--Papa Tania--yang duduk di sampingnya.
      "Sudah dong, Ma. Tania jangan digangguin. Pantes aja dia cemberut sedari kita turun dari kereta." Papa Dio mengomentari apa yang dilakukan Mama Rima.
       "Nggak apa, Pa. Tania itu cuma masih ngantuk aja sih--yakan, Nia?" Mama Rima berkata sambil mengacak-ngacak poni Tania. Gadis kecil itu semakin merengut dan hampir menangis. Kemudian membenamkan kepalanya pada lengan Papanya.
       "Nah, sebentar lagi kita sampai di rumah Bude. Ayo siap-siap--Tania sepatunya dipake dulu, ya," Papa Dio berkata lalu membungkuk untuk mencari sepatu di bawah jok taksi, kemudian membantu Tania memakai sepatu.
        Sampailah mereka di rumah Bude Kartika, Kakak kandung Papa Dio. Tania memanggilnya Bude Tika. Budenya itu juga mempunyai seorang anak perempuan, yang berumur beberapa bulan lebih tua dari Tania. Namanya Debby.
        Tania sebenarnya agak malas bertemu Debby. Hal ini bukan tanpa alasan. Bagi Tania, sepupunya itu suka mengatur--karena merasa lebih tua. Itu yang membuat Tania tidak terlalu suka sama "Mbak Debby" begitu Tania menyebut sepupunya itu.
        Mereka bertiga akhirnya turun dari Taksi yang berhenti di depan rumah Bude Tika. Di teras, Bude Tika--terlihat sedang berdiri--bersiap menyambut kedatangan adik laki-laki dan anak istrinya, yang baru datang dari Jakarta.