"Terus--gimana dong, secara aku ingin menjadi Ratu yang paling cantik sejagat kartun?"
"Gini deh, siapa yang manas-manasin dan pada akhirnya membuat Mommy punya niat jahat?"
"Cermin Ajaib."
"Nah kan--sudah kuduga, Cermin Ajaib pasti provokatornya. Ya sudah--kita sekarang menemui Cermin Ajaib. Aku juga akan memperingatkannya supaya berubah, jangan terus-terusan jadi provokator."
Kemudian Snow White dan Ratu Ravenna pergi ke Istana, untuk menemui Cermin Ajaib.
Sesampainya di Istana, mereka berdua memasuki Hall (ruangan luas) melalui sepanjang koridor Istana. Cermin ajaib itu diletakkan pada dinding dalam Hall yang menghadap ke pintu utama Istana.
"Hai Cermin--ini aku datang bersama Ratu Ravenna," Snow White berkata dengan nada yang sedikit ngegas, agar cermin ajaib itu terbangun dari tidurnya.
"Eumm--eh, iyaa, Tuan Putri. Ada apa, ya? Loh kok Tuan Putri masih hidup ... upps eh," Cermin Ajaib keceplosan. Terbukti, memang dia yang memprovokasi Ratu Ravenna, supaya berbuat jahat kepada Snow White.
"Ratu Rovenna, Cermin ini berpengaruh buruk di dalam kerajaan. Semua yang suka memprovokasi dan berniat mengadu domba, sebaiknya digudangkan saja ya," Snow White tak kuasa berbicara menyerocos karena gemas.
Kemudian, mereka--Snow White dan Ratu Rovenna--menurunkan "Cermin Ajaib" dari dinding, lalu para pelayan memasukkannya ke gudang.
"Semua sudah beres--Mommy jangan berbuat jahat lagi, karena kita ini keluarga. Kalo ada masalah sebaiknya diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Oke?"